Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Keindahan wilayah Timur Indonesia sudah bukan menjadi rahasia lagi bagi masyarakat Indonesia, bukan hanya keindahan alam, melainkan juga keindahan budaya yang luar biasa.
Salah satunya adalah Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, Pulau yang terkenal dengan pesona alamnya yang menakjubkan.
Kalau kamu pergi ke Sumba, kamu akan jatuh cinta terhadap keindahan yang ada di dalamnya.
(BACA : Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat )
Salah satu kerajinan yang menjadi warisan budaya Indonesia yang terdapat di Sumba adalah tenun Sumba.
Tenun yang dihasilkan oleh tangan-tangan kreatif wanita-wanita Sumba dengan menggabungkan benang secara panjang dan melintang.
Pembuatan kain tenun dari dulu hingga sekarang masih menggunakan alat tenun tradisional sederhana dan tanpa bantuan alat mesin.
Keindahan kain tenun dengan berbagai warna dan berbagai motif yang sering kamu lihat ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama dan proses yang cukup panjang.
Namun, kalian tahu nggak sih keindahan warna-warna yang ada dalam kain tenun ternyata bukanlah warna asli dari tenun itu sendiri.
Bukan warna asli di sini artinya, bahwa pada jaman dahulu, kain tenun Sumba belum memiliki berbagai macam warna seperti saat ini yang sering kita lihat.
(BACA : Akhirnya Vivo V7 Resmi Hadir, Smartphone Selfie Yang Ditunggu-Tunggu Masyarakat )
"Jadi warna-warni yang terdapat pada kain tenun itu sudah hasil dari perkembangan jaman, kalau warna aslinya dari jaman dulu itu adalah merah dan biru," ujar Ignasius Hapu Karanjawa selaku pembina pengrajin tenun Sumba saat ditemui di pasar Sumba, The Darmawangsa Hotel, Jakarta, Rabu, (15/11).
Hal itu disebabkan karena pada zaman dahulu masyarakat Sumba belum mengenal adanya pewarna buatan sehingga menggunakan pewarna alami dengan pilihan warna yang terbatas.
"Kedua warna itu pun dihasilkan dari bahan-bahan alami, seperti akar mengkudu yang menghasilkan warna merah, dan juga daun nila yang menghasilkan warna biru," lanjut Ignasius Hapu Karanjaw
Semakin bergesernya zaman, saat ini pembuatan kain tenun sudah menggunakan warna sintetis, namun masih ada juga yang menggunakan pewarna alami.
Proses pembuatan kain tenun Sumba melalui beberapa tahapan, yaitu pembuatan corak, pewarnaan, kemudian menenun.
Kain Sumba yang dibuat menggunakan pewarna alami, dikerjakan selama 8 bulan-2 tahun, dan memiliki harga jual lebih mahal dibandingkan dengan tenun yang menggunakan pewarna sintetis.
Wah, ternyata lama juga ya proses pembuatan kain tenun Sumba ini. (*)
Gak Pernah Buat Netizen Bosan dengan Gayanya, Ayu Ting Ting Tampil bak Artis Korea dengan Rambut Unik!
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |