Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Aktris Ria Irawan termasuk pengidap penyakit kanker yang beruntung sembuh dari penyakit mengganaskan itu.
Ia berhasil menang menggeluti penyakit serius setelah sebelumnya dirinya mengalami penebalan dinding rahim dan miom sehingga rahimnya harus diangkat.
Namun, ternyata selain banyak pengobatan dilakukannya, kesembuhan Ria Irawan dari penyakit kanker getah bening tidak serta merta berasal dari rangkaian pengobatannya saja.
Baca Juga : Tarra Budiman dan Gya Sadiqah Belum Butuh Baby Sitter di Usia Anak 1,5 Bulan
Saat ditemui dalam acara peringatan Hari Kanker Sedunia di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/2/2019) ia mengatakan cara dirinya sembuh dari penyakit mematikan ini. Salah satunya adalah dengan berpikir positif.
"Penyakit apapun ada di tubuh manusia itu karena kita asam jadi bagaimana kita harus mengakalkan membasakan tubuh kita yaitu dari emosi, secara kita harus memanajemen emosi, harus positive thinking," ungkap Ria Irawan saat Grid.ID temui.
Menurutnya penyakit datang lantaran karena datang pemikiran negatif, terlebih jika emosi tidak stabil, penyakit tersebut akan berpengaruh pada tubuh dan bisa membuat kondisi tubuh menurun.
"Jadi ini adalah tahun kelima saya hidup kanker walaupun sudah bersih, nanti tumbuh lagi, bersih lagi tapi harus ada sesuatu yg dibanggain karena saat ini saya sudah bisa mencapai bagaimana mengendalikan emosi saya terus menghindari hal-hal yg negative thinking," ujar Ria Irawan.
Selain itu, demi kesembuhan Ria Irawan pun selalu optimis dan semangat dalam menjalani proses penyembuhan hingga tuntas.
"Semuanya itu remote ada ditangan kita. Kita doa minta sama Allah. Bagaimana kita mengenal subconscious main atau pikiran bahwa sadar karena itu adalah tempat yang paling dimana bisa ngilangin phobia, bisa ngilangin traumatik, bisa disugesti untuk menyembuhkan segala macam penyakit bagaimana kita bisa membuka pikiran bawah sadar yaitu dengan relaksasi," ujar Ria Irawan. (*)
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Widyastuti |