Grid.ID – Seorang remaja berusia 19 tahun bernama Nur memutuskan untuk pergi dari Indonesia dan hijrah ke Raqqa, daerah yang diklaim kelompok ISIS sebagai ibu kota negara Islam.
Kepergiannya 22 bulan silam untuk pindah ke Suriah lantaran ia melihat foto dan video tentang negara Islam atau daulah islamyah yang diunggah ISIS ke internet.
Setelah hampir dua tahun berlalu, Nur bersama 15 warga Indonesia lain memutuskan meninggalkan Raqqa.
Baca Juga : 41 Tahun Hidup di Hutan Liar, Makanan Utama Ayah dan Anak ini Bikin Miris
"Semua bohong ... ketika kami memasuki wilayah ISIS, masuk ke negara mereka, yang kami lihat sangat berbeda dengan apa yang mereka katakan di internet," kata Nur kepada wartawan AFP di satu kamp di Ain Issa, sekitar 50 kilometer di utara Raqqa.
Bersama ribuan orang lainnya, Nur meninggalkan Raqqa yang kini tengah digempur Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung oleh militer Amerika Serikat.
"Ayah dan saudara laki-laki saya dimasukkan ke penjara," ungkap Nur. Ketika keluarga Nur tiba di Raqqa, ayah dan saudaranya diminta menjadi milisi ISIS, padahal tadinya mereka mengira akan mendapat pekerjaan dengan gaji tetap.
Nur sendiri dikejar-kejar milisi ISIS yang ingin menjadikannya sebagai istri.
"Banyak milisi ISIS yang duda ... mereka menikah hanya dua bulan atau dua pekan saja. Banyak laki-laki datang ke rumah dan mengatakan ke ayah saya, saya ingin anakmu," kata Nur.
Baca Juga : Kisah Jake Ryan, Pria Panggilan yang Telah Tidur dengan 1.700 Wanita
Wajahnya jelas menampakkan raut yang sangat kecewa.
Ia juga menceritakan bagaimana saudara laki-lakinya sering mendapat pertanyaan apakah punya saudara perempuan yang bisa dijadikan istri.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |