Ia mengumpulkan uang hasil kerja kasarnya itu demi membiayai pendidikan sang anak.
"Saya ingin mereka berdiri dengan hormat di depan orang-orang.
Saya tidak pernah mau orang lain memandang rendah anak saya seperti mereka memandang rendah pada saya."
Baca Juga : Pernikahan Syahrini Semakin Dekat, Luna Maya Unggah Foto Pakai Gaun Bergaya Transparan dan Jadi Sorotan
"Orang-orang selalu mempermalukan saya," ungkap Idris.
Namun, suatu hari, rahasia Idris terbongkar. Hari itu adalah hari terakhir pembayaran biaya kuliah anaknya. Namun, ia tak punya cukup uang.
Sang anak terancam tak bisa kuliah.
Baca Juga : Kelompok Los Frikis Pilih Suntikan Virus HIV ke Tubuhnya Sendiri demi Dapatkan Ketenangan, ini Pemicunya
Beruntung, bantuan dari teman-teman sesama petugas kebersihan datang memberikan upah mereka hari itu. Tentu saja pada awalnya Idris menolak.
Tetapi teman-temannya berkata, "Tidak apa-apa kami kelaparan hari ini, tapi anakmu harus melanjutkan kuliahnya."
Idris pun menerima uang dari teman-temannya. Saat itu, ia pulang ke rumah tanpa mampir ke tempat pemandiam umum.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |