Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati
Grid.ID - Pemerintah kini kian gencar melakukan gerakan untuk mengurangi jumlah sampah plastik.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti turut mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik.
Dilansir Grid.ID dari Twitter milik Susi Pudjiastuti, pada Rabu (27/2/2019) ia mengunggah sebuah foto dirinya tengah menenteng tas anyaman atau tas ganepo.
Baca Juga : Tragis, Wanita Simpanan Mantan PM Malaysia ini Dibunuh dan Tubuhnya Diledakkan dengan Bom!
Tak hanya itu, Menteri Susi juga memberikan rekomendasi tas ganepo sebagai pengganti kantong plastik saat berbelanja.
Menurutnya, tas tersebut murah dan memiliki kualitas yang baik lantaran kuat dan tak mudah luntur.
Bahkan saat dilindas mobil, tas tersebut mampu kembali ke bentuk semula.
Stop penggunaan Kantong kresek, atau plastik sekali pakai .. lihat betapa cantiknya tas Ganepo yg saya pakai. Harganya hanya rp 16.000.. tidak luntur dan sangat kuat .. dilindas mobilpun balik lagi???????????????????????? pic.twitter.com/JddhZfrl1r
— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) February 27, 2019
"Stop penggunaan kantong kresek, atau plastik sekali pakai. Lihat betapa cantiknya tas Ganepo yang saya pakai. Harganya hanya Rp 16.000. Tidak luntur dan sangat kuat. Dilindas mobilpun balik lagi," tulisnya.
Baca Juga : Rina Nose Untuk Sang Kekasih: Candaannya Sedikit Tapi Ngangenin
Foto yang diunggah tadi merupakan bentuk dukungan Menteri Susi dalam kampanye hemat kantong plastik.
Cuitan tersebut ramai mendapat respon dari berbagai kalangan dan beberapa diretweet oleh Menteri Susi.
Tak hanya pemerintah daerah, beberapa netizen turut memberikan responnya.
"Apakah produk tas ganepo produksi dalam negeri atau impor," tulis pemilik akun Twitter Adrie Muhammad.
Pertanyaan tersebut langsung dijawab Susi Pudjiastuti.
"Plastiknya impor bekas tali-tali garmen tekstil. Dibuang tidak terpakai. Bu Istiqomah dan lain-lain membuat kerajinan tas-tas ini," balasnya.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Asri sulistyowati |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |