Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere
Grid.ID – Dalam artikel sebelumnya, Grid.ID telah membahas gejala kanker vulva.
Gejalanya meliputi gatal yang tak tertahankan, nyeri serta adanya benjolan yang menyerupai kutil.
Kali ini, dari laman mayoclinic.org, Grid.ID menemukan beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kanker ini.
(BACA: 3 Tahun Dipacari Bule Belanda, Paramitha Rusady Masih Ragu Lakukan Hal Ini)
Yuk, langsung disimak aja.
1. Meningkatnya usia
Risiko kanker vulva meningkat seiring bertambahnya usia.
Usia rata-rata saat diagnosis kanker ini adalah 65.
(BACA: 2 Kali Bercerai, Paramitha Rusady Takut Gagal Lagi)
2. Terekspos pada human papillomavirus (HPV).
HPV adalah infeksi menular seksual yang meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker vulva dan kanker serviks.
Banyak orang muda yang aktif secara seksual terkena HPV, namun sebagian besar infeksi hilang dengan sendirinya.
Bagi beberapa orang, infeksi menyebabkan sel berubah dan meningkatkan risiko kanker di masa depan.
3. Merokok
Rokok meningkatkan risiko kanker vulva.
Pasalnya ini bisa membuat sistem kekebalan menjadi lemah.
Orang yang terkena HIV juga berisiko terhadap kanker ini.
4. Memiliki riwayat kondisi prekanker vulva
Ini juga bisa menjadi salah satu faktor yang bisa membuat seseorang terkena kanker vulva.
5. Memiliki kondisi kulit yang melibatkan vulva
Liken sklerosus yang menyebabkan kulit vulva menjadi tipis dan gatal, meningkatkan risiko kanker vulva.
Gimana, sudah tahu kan faktor risiko yang bisa meningkatkan kanker ini? (*)
Source | : | mayoclinic.org |
Penulis | : | Jeanne Pita |
Editor | : | Jeanne Pita |