"Ini seperti sebuah novel grafis. Gambar ini membubuhkan daging pada tulangnya," ujar Melinda Zeder, seorang archeozoologist dari National Museum of Natural History Smithsonian Institute yang tidak terlibat dalam penelitian.
(Baca juga: Nggak Cuma Surga Belanja, 4 Tempat di Ubud Bali Ini Bisa Buat Cuci Mata)
Dia berspekulasi, lukisan pada dinding gua di gurun Saudi Arabuia bisa berumur 5.000 SM. "Itu terlalu spekulatif jika menyebut lukisan tersebut lebih tua dari bukti fisik pastoralisme," kata Zeder.
Zeder mengatakan ada temuan tentang lukisan dinding anjing yang ditemukan di Syria pada 2013. Dia berkata, lukisan tersebut juga menggambarkan bahwa anjing dilibatkan untuk membantu perburuan dalam skala besar dan tulang di dekatnya menunjukkan gambar itu dibuat pada era milenium ke-4.
(Baca juga: 4 Destinasi Wisata Ini Terancam Lenyap! Buruan Jadikan Referensi Liburan Selanjutnya)
Hewan Peliharaan Kuno
"Arkeolog sudah lama tahu bahwa anjing mulai dijinakkan pada masa Neolitik. Hal itu berdasar temuan tulang anjing yang diperkirakan berumur lebih dari 10.000 tahun terkubur di bekas pemukiman manusia," kata Zeder.
Robert Losey profesor dari Universitas Alberta, pakar yang menghubungkan manusia dan hewan kuno, terutama anjing, menemukan bukti anjing di Siberia sudah berusia 10.000 tahun. Tapi, dia tidak yakin akan peran anjing.
"Jenazahnya dikubur dalam keadaan utuh, yang membuktikan anjing tersebut bukan untuk dimakan," kata Losey.
Dia melanjutkan, sudah ada karya etnografi yang membuktikan perburuan kuno dibantu oleh anjing untuk meningkatkan tangkapan.
(Baca juga: Selain Gunung Fuji, Inilah Deretan Gunung Berapi Yang Indahnya Bakal Menawan Hatimu)
Dia menduga karena alasan itu pula anjing diberi kalung agar tetap dekat dengan pemburu.
"Ikatan emosi antara manusia dan anjing sudah terjalin sangat lama," sambungnya.
Guagnin pun mencatat dalam hasil risetnya bahwa seniman yang membuat lukisan dinding memiliki ikatan erat dengan hewannya.
Meski Zeder tetap bersifat skeptis pada klaim Guagnin tentang usia lukisan dinding, tapi dia sependapat bahwa seniman itu ingin memperlihatkan ikatan yang kuat manusia dan anjing.
Guagnin dan timnya berencana untuk kembali ke Jubbah untuk mencari lebih banyak bukti yang menunjukkan masa Neolitik. Mereka ingin mencari bukti fisik bahwa anjing hidup di sana pada masa itu.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Inikah Lukisan Anjing Tertua di Dunia?.
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |