Grid.ID - Energi di dunia lama-kelamaan menipis juga.
Beberapa wilayah negara dunia mulai mengalami masalah energi.
Terbukti beberapa waktu yang lalu, seperti yang dikutip dari laman theverge, Australia Selatan mengalami kelumpuhan energi.
Australia Selatan mengalami pemadaman listrik pada bulan September yang lalu, yang memicu debat nasional yang sangat dipolitisasi tentang keamanan energi.
Pemerintah Australia menyalahkan kegagalan energi terbarukan untuk menutupi penggunaan.
(BACA JUGA: Belum Mau Menikah, Ternyata Begini Hubungan Paramitha Rusady dengan Sang Pacar Asal Belanda)
Untuk mengatasi hal tersebut, Elon Musk, pendiri dan SpaceX berusaha menepati janjinya.
Melalui akun twitter pribadinya "100hari dari tanda tangan kontrak gratis," tulis Musk.
Tesla Powerpacks telah dipasang dan terhubung di windfarm Hornsdale Neoen, utara Adelaide.
Baterai lithium ios terbesar di dunia akhirnya tercipta dan diklaim akan memberikan solusi.
(BACA JUGA: Digugat Cerai Istri yang Sedang Mengandung, Aldi Taher Diminta Berikan Nafkah Untuk Anaknya)
"Baterai lithium ion terbesar di dunia akan menjadi bagian penting dari campuran energi kita, dan ini akan mengirim pesan paling jelas bahwa Australia Selatan akan menjadi energi terbarukan," ujar Jay Weatherill, Perdana Menteri Australia Selatan.
Tes baterai akan dijalankan untuk memastikan persyaratan peraturan daerah terpenuhi sebelum mulai beroperasi pada tanggal 1 Desember.
Pabrik baterai Musk menyimpan sejumlah besar energi dari sumber terbarukan seperti angin dan matahari.
Akhirnya, Elon Musk menyelesaikan proyek baterai lithium terbesarnya kurang dari 100 hari sesuai rencana.
(*)
3 Shio Ini Hobi Banget Belanja, Bisa Habiskan Waktu Seharian Buat Ngemall, Siapa Saja?
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |