Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Komunitas penggemar film Star Wars yang tergabung dalam komunitas Jakarta Saber (Jaksaber) ini membuat film pendek yang berhasil memenangkan kompetisi Internasional tahunan.
Kompetisi Lightsaber Choreography Competition (LCC) merupakan kompetisi internasional tahunan yang berfokus pada film pendek yang menunjukkan adegan pertarungan dengan lightsaber seperti di film Star Wars.
(BACA: Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat)
Star Wars adalah sebuah film yang sudah menjadi bagian dari budaya di dunia hiburan.
Film ini beredar di akhir tahun 70’an lewat trilogi pertamanya, A New Hope, Empire Strikes Back, dan Return of The Jedi, yang kemudian dibuatkan trilogi prekuelnya di tahun 2000’an lewat Phantom Menace, Attack of The Clones, dan Revenge of The Sith.
Dalam beberapa minggu lagi, di bioskop akan segera diputar seri kedua dari trilogi terbaru yang diawali dengan The Force Awakens dan kini The Last Jedi.
Kalau kita lihat dari kedelapan film tersebut, semuanya memiliki adegan aksi dengan menggunakan pedang sinar atau yang disebut lightsaber. Senjata yang digunakan oleh para Jedi dan Sith dari dongeng Star Wars.
Adegan aksi pertarungan dengan menggunakan pedang sinar tersebut terlihat memukau dan membutuhkan koreografi yang rumit agar dapat memerlihatkan adegan pertarungan yang seru.
(BACA: Bikin Panik ! Fitur Hapus pada Facebook Hilang, Ternyata Dipindah ke Menu Ini Loh)
Komunitas Jaksaber adalah komunitas penggemar film Star Wars yang mendedikasikan diri mereka untuk mendalami koreografi pertarungan dengan lightsaber.
Lightsaber yang dimaksud di sini memang bukanlah pedang sinar yang bisa memotong besi seperti di filmnya, melainkan pedang imitasi yang dibuat khusus agar dapat digunakan untuk bertarung dan menampilkan sinar seperti yang terlihat di film.
Awalnya, anggota Jaksaber yang bernama Posan dan Dwiki berencana ingin membuat film pendek yang menggunakan lightsaber dengan koreografi yang keren. Terutama setelah mendengar ada ajang kompetisi LCC. Apalagi sebelumnya ada komunitas asal Indonesia yang bernama Urban Jedi juga pernah menang pada acara tersebut dalam kategori “Best Performance”.
Motivasi tersebut membuat Dwiki dan Posan membentuk tim kecil yang mendapat tambahan orang yaitu Janice, Disa, Grendy, Timo, Emir, Kyara, Kemi, Edgar, Allit, dan Ari. Terakhir Rino bergabung untuk melakukan editing dan memberikan efek lightsaber pada film pendek itu.
Sebagian talent yang berakting dan melakukan adegan aksi pada film ini juga merupakan kru dalam pembuatan film ini.
(BACA: Ternyata Ini Loh Alasannya Mengapa Banyak yang Suka Belanja Online, Pantas Saja !)
Di awal-awal, mereka sempat diragukan dapat menyelesaikan proyek tersebut. Bahkan mereka mendapat kritikan bahwa naskah film yang mereka buat itu biasa saja. Namun, semangat komunitas dan keinginan untuk berkarya membuat mereka terus ngotot menyelesaikan proyek ini.
Dari sanalah timbul judul “Against The Odds”, yang kebetulan sejalan dengan tema kompetisi tahun ini yang mengusung tema “Against All Odds”.
Banyak cerita lucu dan tantangan dalam pembuatan film ini, dari lokasi syuting yang merupakan tempat parkir terbengkalai di daerah Jakarta Selatan yang sudah menjadi sarang kelelawar, sampai harus berurusan dengan satpam terkait perizinan.
Hasilnya? Mereka berhasil menjadi juara 1 di LCC dan menggondol penghargaan “Best Performance”. Film pendek ini juga menjadi nominator dalam kategori “Best Cinematography”, “Best Editing”, “Best Use of Theme” dan “Popular Vote”.
(BACA: Foto Terbaru NASA Bikin Salfok Netizen, Ternyata Astronot Bawa Permen Kopi Bikinan Indonesia!)
Ke depannya, Dwiki dan Posan akan membuat versi panjang dari Against The Odds, meski belum ada tanggal pasti diluncurkannya.
Berikut film pendek karya mereka itu. (*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya