Grid.ID - Mi instan sudah lama menjadi salah satu makanan yang dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Kenyataanya, mi instan memang bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh.
Tak main-main, mengonsumsi mi instan secara sembarangan ternyata bisa berakhibat fatal bahkan hingga menyebabkan kematian.
Hal inilah yang harus dialami mahasiswa asal Taiwan yang meninggal dunia karena kebiasaan buruknya.
Pemuda ini sering belajar hingga larut malam demi bisa masuk ke universitas impiannya.
Karena bekerja keras hingga larut, di saat lapar tengah malam melanda, ia kerap membuat mi instan.
Baca Juga : 7 Desa Tersembunyi Paling Unik di Dunia, Terletak di Kawah Gunung Merapi hingga Tengah Gurun Pasir!
Meski ia berhasil masuk ke universitas impiannya, sayangnya umurnya tidaklah panjang.
Dia mulai menunjukkan gejala awal seperti perut kembung, mual, dan sakit perut.
Keluarganya menjadi khawatir karena keadaannya semakin buruk.
Mereka cukup bijaksana dengan membawanya ke rumah sakit untuk melakukan pengecekan medis.
Baca Juga : Bisa Berakibat Fatal, 5 Benda ini Tidak Boleh Diletakkan di Dekat Kulkas!
Namun yang mengejutkan, pemuda tersebut langsung divonis kanker lambung stadium akhir.
Harapannya untuk hidup hanya sedikit karena sel kanker telah menyebar ke organ lain.
Setahun setelah bergelut dengan kanker, pemuda itu harus menyerah pada penyakitnya hingga akhirnya berpulang.
Baca Juga : Menurut Ahli, ini Suara yang Dikeluarkan Tubuh Sebelum Seseorang Mengalami Kematian
Ahli onkologi rumah sakit terkait, Dr Gan telah memperingatkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi sosis, daging asap, serta mi instan karena makanan ini kerap dikaitkan penyebab kanker.
Kanker lambung sulit dideteksi karena gejalanya seringkali mirip sakit maag atau sakit perut biasa.
Hal ini menyebabkan 80% penderita sudah masuk ke stadium akhir ketika penyakit mematikan ini terdeteksi.
Tak hanya menyerang orangtua saja, kanker lambung kini juga jadi momok untuk anak muda.
Baca Juga : Mengenal Ceplukan, Buah Bernilai Fantastis yang Dulu Diabaikan Namun Kaya Manfaat
Menurut laporan yang diterbitkan World Instan Noodles Association, masyarakat dunia menghabikan sebanyak 102,7 miliar mie instan dalam jangka waktu satu tahun.
Hal ini jadi bukti bahwa mi instan tak hanya digemari di Indonesia saja, melainkan di berbagai belahan dunia.
Mengapa mengonsumsi mie instan berlebih buruk bagi kesehatan?
Mie instan mengandung bahan pengawet yang membuatnya tahan lebih lama.
Baca Juga : Deretan Mantan Sanjay Dutt, Aktor Bollywood yang Dikenal sebagai Raja Playboy karena Kencani 308 Wanita!
Bahan pengawet tersebut tentunya membuat mi instan rendah kandungan nutrisi, tinggi lemak, kalori dan sodium.
Mi instan juga mengandung bahan pewarna buatan, zat aditif dan juga perasa yang mengandung berbagai zat kimia.
Belum lagi, mi instan mengandung monosodium glutamat (MSG) dimana ada batasan dalam mengonsumsinya.
Baca Juga : Peringatan Bagi Orang Tua! Seorang Balita Mengidap Kanker Darah Akibat Kecanduan Gadget
Karena bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih, MSG juga menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Bahkan, The Washington Post telah melaporkan bila penelitian di Korea Selatan menemukan efek mi instan pada kesehatan manusia.
"Meskipun mi instan makanan yang lezat, dimungkinkan terjadi peningkatan risiko sindrom metabolik karena tingginya natrium, lemak jenuh yang tidak sehat dan beban glikemik," ungkap Hyun Shin, doktor di Harvard School of Public Health.
Baca Juga : Bentuk Garis Tangan Seseorang yang Diprediksi Punya Banyak Kekayaan di Masa Depan, Kamu Termasuk?
Main Film Bareng Marsha Timothy Lagi, Vino G Bastian Akui Senang: Gajinya Dobel
Source | : | BBC,World of Buzz,Nakita.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |