Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Tragedi kecelakaan pesawat kembali terjadi.
Pesawat milik Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu (10/3/2019).
Dikutip Grid.ID dari BBC News, pesawat berjenis Boeing 737 Max-8 tersebut jatuh enam menit setelah lepas landas.
Baca Juga : Jatuh di Dekat Kota Bishoftu, Jenis Pesawat Ethiopian Airlines Sama dengan Lion Air JT610
Pesawat tersebut diketahui lepas landas dari Bandara Internasional Bole di Addis Ababa menuju Nairobi.
Sebanyak 157 penumpang termasuk kru yang bertugas di pesawat tidak ada yang berhasil selamat dari kecelakaan tersebut.
Pihak maskapai belum memastikan penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
CEO Ethiopian Airlines menegaskan kalau pihaknya perlu menunggu regulasi internasional sebelum melakukan investigasi.
Saksi mata di tempat kejadian menyebutkan ketika pesawat tersebut jatuh keluar api yang sangat besar.
Api tersebut dikatakan terlalu besar hingga membuat orang di sekitar tidak mampu mendekati pesawat tersebut.
Baca Juga : Siapapun Ogah Cari Pesawat MH370 yang Hilang Karena Pemerintah Malaysia Terapkan Persyaratan Aneh
Dikutip dari Kompas.com, salah satu korban merupakan Warga Negara Indonesia yang merupakan staff PBB.
Pihak Kemenlu juga sudah mengkonfirmasi perihal WNI yang menjadi korban tersebut.
Pesawat Boeing 737 Max-8 merupakan pesawat keluaran baru.
Baca Juga : Sempat Dibuang dalam Kardus Bersama Surat wasiat, Bayi Perempuan Ini Meninggal Dunia Akibat Sesak Nafas!
Jenis pesawat 737 Max-8 yang mengalami kecelakaan tersebut baru mulai beroperasi pada taun 2017.
Pesawat tersebut sebenarnya memiliki fitur anti-stalling yang membuatnya sulit kehilangan daya angkat.
Fakta fitur anti-stalling menjadikan pesawat Boeing 737 Max akan otomatis menukik turun derajat terbangnya.
Baca Juga : William Chandler, Pilot Gadungan yang Baru Tertangkap Setelah 20 Tahun Terbangkan Pesawat
Beberapa pihak menduga fitur ini menjadi salah satu penyebab kecelakaan tersebut.
Namun, pihak Internasional sedang menunggu untuk menjalani penyelidikan terkait kecelakaan tragis tersebut.
157 orang yang menjadi korban di pesawat tersebut dipastikan berasal dari 35 negara yang berbeda.
Baca Juga : Ketahui Lokasi Kursi Paling Buruk dalam Pesawat, Tinggi Risiko Kecelakaan dan Minim Kenyamanan
(*)
Source | : | BBC News |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |