Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Tragedi kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines membawa duka tersendiri bagi Indonesia.
Dikutip dari Kompas.com, pesawat milik Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu (10/3/2019) hingga menewaskan seluruh penumpang dan krunya.
Dikutip Grid.ID dari BBC News, pesawat berjenis Boeing 737 Max-8 tersebut jatuh enam menit setelah lepas landas.
Pesawat tersebut diketahui lepas landas dari Bandara Internasional Bole di Addis Ababa menuju Nairobi.
Sebanyak 157 penumpang termasuk 8 kru yang bertugas di pesawat tidak ada yang berhasil selamat dari kecelakaan tersebut.
Pihak maskapai belum dapat memastikan penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Baca Juga : Jatuh di Dekat Kota Bishoftu, Jenis Pesawat Ethiopian Airlines Sama dengan Lion Air JT610
CEO Ethiopian Airlines menegaskan kalau pihaknya perlu menunggu regulasi internasional sebelum melakukan investigasi.
Saksi mata di tempat kejadian menyebutkan ketika pesawat tersebut jatuh keluar api yang sangat besar.
Api tersebut dikatakan terlalu besar hingga membuat orang di sekitar tidak mampu mendekati pesawat tersebut.
Salah satu korban yang terdapat dalam tragedi tersebut merupakan warga negara Indonesia.
Kementrian Luar Negeri RI telah mendapatkan konfirmasi terkait informasi tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, korban diketahui bernama Harina Hafitz.
Juru bicara Kemenlu menyebutkan Harina Hafitz merupakan perempuan yang tinggal di Roma, Italia dan bekerja untuk World Food Program PBB.
Harina Hafitz merupakan wanita berumur 60an tahun yang menjadi satu dari tujuh staf World Food Program.
Adik Harina, Hari Lutfi mengungkapkan kalau kakaknya sudah lama bekerja di program tersebut.
Baca Juga : Kenang Almarhum Olga Syahputra, Billy Syahputra Ungkap Pesan Terakhir dari Sang Kakak Sebelum Meninggal
Saat terjadinya kecelakaan tersebut, Harina sedang dalam rangka mengikuti pertemuan PBB di Nairobi, Kenya.
Bahkan Harina sempat mengabari adiknya tersebut kalau dirinya akan transit dulu di Addis Ababa.
"Beliau sempat kirim Whatsapp ke saya hari Sabtu (9/3), memberitahu dapat tugas ke Nairobi. Pesawatnya dari Roma transit dulu di Addis Ababa," papar Hari Lutfi.
Baca Juga : Pesan Terakhir Vanessa Angel untuk Sang Kekasih Sebelum Menghuni Sel Tahanan
Harina kini meninggalkan seorang suami berkebangsaan Italia dan dua orang anak.
"Suami dan kedua anaknya masih syok, belum tahu harus bagaimana," kata Hari.
Keluarga ungkap kalau Harina merupakan wanita pekerja keras.
Duta Besar RI di Roma telah bertemu dengan suami dan kedua anak korban untuk menyampaikan belasungkawa.
Pihak Dubes RI Roma juga menawarkan bantuan dan dukungan untuk meringankan beban keluarga korban.
Dalam pesawat tersebut terdapat sedikitnya 12 orang yang merupakan staff dari PBB.
Baca Juga : Pesan Terakhir Dylan Sahara, Istri Ifan Seventeen untuk Sang Ibunda Sebelum Jadi Korban Tsunami Banten
Kini pihak maskapai dan aparat setempat masih berusaha menginvestigasi penyebab pasti kecelakaan tersebut.
(*)
Source | : | Kompas.com,bbc news |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |