Grid.ID - Belum lama ini publik Indonesia dikejutkan dengan peristiwa prostitusi online yang melibatkan para artis.
Tak dapat dipungkiri, praktek prostitusi memang ada di berbagai negara, termasuk jaringan prostitusi di Xuzhou, provinsi Jiangsu yang pernah diungkap Kepolisian China.
Jaringan prostitusi di China ini beroperasi dengan menjebak beberapa pria yang ditawari sejumlah gadis yang disebut masih perawan.
Baca Juga : Jangan Disepelekan, Minum Air dari Dispenser Ternyata Memiliki Bahaya Tersembunyi bagi Kesehatan!
Alasan gadis ini mau dijadikan sebagai pekerja seks cukup klise, yakni demi mencari uang untuk biaya pengobatan ibu mereka yang sakit.
Menurut situs berita China News, jaringan ini mencari pelanggan dengan menggunakan pesan singkat telepon genggam atau lewat aplikasi WeChat, QQ, dan MoMo.
Lewat berbagai saluran itu, jaringan ini mengunggah pesan dari beberapa gadis "perawan" yang mencari sejumlah uang untuk biaya pengobatan ibu mereka yang sakit di desa.
Baca Juga : 7 Desa Tersembunyi Paling Unik di Dunia, Terletak di Kawah Gunung Merapi hingga Tengah Gurun Pasir!
Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, seorang polisi melakukan penyamaran dan berhasil menjalin kontak dengan seorang PSK bernama Liu lewat aplikasi WeChat.
Saat keduanya bertemu, polisi langsung menahan Liu.
Di hadapan polisi, perempuan kelahiran 1990-an itu mengatakan bahwa dia diperkenalkan dengan jaringan ini oleh seorang teman dari kampung halamannya di Chongqing.
Baca Juga : Kehebatan Jinichi Kawakami, Ninja Terakhir di Jepang yang Mampu Mendengar Suara Jarum Jatuh
Liu menambahkan, setidaknya terdapat 10 orang asal Chongqing yang terlibat dalam operasi penipuan itu.
Tak hanya menangkap Liu, polisi juga menanan tersangka pemimpin jaringan ini, Zhang, dan belasan orang lainnya.
Seorang perwira polisi, Hao Pengfei, mengatakan bahwa jaringan penipu dan prostitusi ini beroperasi di berbagai kota di China, termasuk Chongqing, Zhengzhou, Lainyungan, dan Shanghai.
Baca Juga : Miliki Benjolan Pada Tangan dan Kaki Seperti ini? Ternyata Begini Penjelasan Medisnya!
"Jaringan ini sangat terorganisasi dengan baik, dan tiap anggota memiliki tanggung jawab spesifik. Saat mereka berada di lokasi baru, maka pemimpin jaringan akan membeli data personal secara ilegal," kata Pengfei.
"Selanjutnya, dua tersangka lainnya, Rang dan Zhang, mengirimkan pesan lewat nomor sementara. Lalu Chen mengirimkan PSK ke lokasi yang dituju, tempat konsumen setuju untuk bertemu," tambah Pengfei.
Selanjutnya, para PSK yang juga menjadi tersangka, yaitu Sun, Liu, dan Li, lanjut Pengfei, menggunakan darah belut yang sudah diserap dalam spon untuk dipalsukan sebagai darah perawan mereka.
Baca Juga : Kuasa Hukum Sebut Prabowo Subianto Ingin Jadi Penjamin untuk Ahmad Dhani
"Harga layanan untuk para gadis itu bervariasi antara 2.000 yuan dan 10.000 yuan. Sejauh ini, kelompok tersebut sudah mengantongi ratusan ribu yuan," kata Pengfei.
Kantor berita Xinhua mengabarkan, delapan tersangka kini ditahan, sementara 12 orang lainnya mendapatkan hukuman administratif.
Salah Kaprah Mitos Keperawanan
Salah kaprah mitos keperawanan banyak beredar di masyarakat.
Setidaknya ada dua hal mitos yang sangat dipercaya oleh sebagian masyarakat padahal sebetulnya salah kaprah. Hal itu sebagai berikut.
Baca Juga : Jauh dari Kesan Mewah, Intip Potret Rumah Sederhana Okie Agustina Mantan Istri Pasha Ungu
1. Perempuan yang cara berjalannya “mengangkang” artinya sudah tidak perawan lagi.
2. Dalam buku In Memoriam karya Rosihan Anwar, tertulis cara Presiden Pertama RI, Soekarno, menentukan mana gadis yang masih perawan dan mana yang tidak.
“Jika kamu tarik een denkbeeldige recthe li jin (suatu garis imaginer yang lurus) di atas dada si gadis, dari pertengahan lengan yang satu ke lengan yang lain, lalu kamu tentukan pada penglihatan dari luar saja di mana letak puting payudaranya. Jika puting di bawah garis, dia tidak lagi perawan, tapi jika tetap pada garis, dia masih perawan.”
Baca Juga : Intip Potret Rumah Mewah Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda, Bernuansa Monokrom Dilengapi Rooftop!
Menanggapi mitos tersebut, Hoshael Waluyo Erlan, M. Psi., psikolog klinis di Jakarta mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang solid untuk mendukung hal itu.
Menurutnya, pemikiran-pemikiran itu justru merendahkan perempuan dan menciptakan stereotip yang negatif.
“Banyaknya mitos mengenai keperawanan seperti itu, mungkin berhubungan dengan bagaimana masyarakat kita memandang seksualitas. Karena keperawanan itu tabu, jadi mereka menciptakan mitos-mitos yang bisa digunakan untuk membuat judgement,” ujar Hoshael. (*)
Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul Para 'Wanita Malam' di China Gunakan Belut Agar Dianggap Masih Perawan, Ini Caranya
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |