Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda.
Menurut ahli kesehatan, hal ini wajar saja terjadi.
Karena pada dasarnya sistem metabolisme tubuh orang juga tidak sama.
Berikut Grid.ID rangkum dari Daily Mail 4 hal yang perlu diperhatikan terkait siklus menstruasi.
Baca Juga : Dalam Sebulan Bisa Dua Kali Menstruasi? Mungkin Kamu Hamil dan Cemas Berlebihan
1. Panjang Siklus Menstruasi yang Bervariasi
Normalnya siklus terjadi 26 hingga 35 hari.
Sementara periode menstruasinya bervariasi, dari 3 hingga 7 hari.
Biasanya dimulai dengan keluarnya cairan coklat dan kram ringan di perut atau pinggang.
Baca Juga : Hilangkan Nyeri Haid dengan Bahan Alami, 5 Menit Langsung Terasa!
Setelahnya keluar darah menstruasi normal dengan kram yang lebih kuat selama 2 sampai 3 hari.
Setiap perempuan mengalami perubahan hormon dan nyeri yang bervariasi.
2. Estrogen yang Menyebabkan Insomnia dan Progesteron yang Membuat Kembung
Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi sebagai hormon seks pada perempuan.
Baca Juga : Belum Ada Pembalut! Ini yang Dipakai Wanita Jaman Dulu Saat Menstruasi
Sementara progesteron adalah hormon yang berpengaruh pada siklus menstruasi.
Seiring berjalannya waktu, progesteron mulai meningkat dan estrogen akan mulai menurun.
Inilah kenapa sebabnya saat perempuan sedang menstruasi sering mengalami gejolak seks yang tinggi.
Kendati demikian, tidak dianjuran melakukan seks saat menstruasi.
Penurunan estrogen dapat dilihat seperti perubahan suasana hati, amarah dan insomnia.
Sedangkan peningkatan progesteron dapat membuat kembung, dan sembelit.
Perhatikan selalu asupan makanan yang dibutuhkan tubuh saat sedang menstruasi.
3. Hormon Testosteron dan Efeknya bagi Kesehatan
Testosteron adalah hormon seks yang umumnya ada pada laki-laki.
Baca Juga : Cari Tahu Lebih Dalam Soal Sakit Kepala Hormonal, Sering Terjadi pada Wanita loh!
Namun, pada perempuan yang sedang menstruasi hormon ini juga diproduksi.
Hormon ini dilepaskan ke aliran darah oleh ovarium dan kelenjar adrenal.
Hormon ini juga yang mendorong hasrat dan pemikiran tentang seks selama menstruasi.
Bahkan testosteron membantu menyediakan energi untuk seks pada perempuan.
Kendati demikian, tingkat testosteron pada perempuan secara bertahap menurun seiring bertambahnya usia.
Baca Juga : Nggak Selalu dengan Kemoterapi, Pengobatan Kanker Payudara Bisa Dilakukan dengan Terapi Hormon, Seperti Apa?
Jumlah hormon yang turun juga dapat menurunkan massa otot dan mempengaruhi kesehatan tulang.
Selain itu juga menurunkan sensitivitas pada vagina dan klitoris.
4. Tanda-tanda yang Tidak Biasa dan Harus Diwaspadai
Karena perubahan hormon pada perempuan yang berbeda-beda, ada baiknya kenali tanda yang tidak biasa.
Baca Juga : Daftar 7 Makanan yang Harus Dihindari saat Menstruasi agar Tak Timbulkan Masalah Perut
Jika siklus menstruasi belum didapat padahal sudah lewat dari 35 hari, ada baiknya periksakan diri ke dokter.
Atau jika mengalami siklus yang berkepanjangan dan berat bisa jadi mengalami pendarahan yang tidak normal.
Menurut ahli kesehatan, ada baiknya perempuan fokus mengelola gejala mereka dengan diet sehat.
Olahraga teratur, tidur yang cukup dan nyenyak serta mempertahankan indeks masa tubuh yang ideal. (*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Ayu Wulansari K |