Grid.ID - Selandia Baru kini sedang berduka.
Mungkin duka Selandia Baru menjadi duka di seluruh penjuru dunia juga.
Seperti yang diketahui telah terjadi peristiwa penembakan jamaah shalat Jumat di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) Siang.
Baca Juga : Tak Pakai Bra saat Jalani Sidang Itsbat Nikah, Nikita Mirzani Beberkan Alasannya dengan Santai
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengonfirmasi, satu dari empat orang yang ditangkap terkait penembakan masjid Selandia Baru adalah warga negaranya.
ABC News melaporkan Jumat (15/3/2019), warga Australia itu diketahui adalah seorang pria berumur 28 tahun bernama Brenton Tarrant dan berasal dari Grafton.
Tarrant mengklaim sebagai teroris yang bertanggung jawab atas serangan saat Salat Jumat di Masjid Al Noor Christchurch, dan menewaskan 40 orang.
Baca Juga : Happy Salma Dipercaya Jadi Penasihat Seni Hotel Bintang Lima di Bali
Sebuah manifesto setebal 37 lembar seperti dikutip AP menyatakan Tarrant memang sengaja datang dari Australia untuk merencanakan dan melakukan aksinya.
"Menuju masyarakat baru kita maju pantang mundur dan membicarakan krisis imigrasi massal," demikian salah satu petikan manifesto berjudul "The Great Replacement" itu.
Manifesto itu juga menuliskan bahwa serangan itu adalah balasan untuk para penyerang di Tanah Eropa dan mereka yang memperbudak jutaan warga Eropa.
Baca Juga : Sivia Azizah Pengin Berburu Sepatu Langka Sampai Amerika
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Dianita Anggraeni |