Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Kamu pasti sering melihat sinetron atau film dengan adegan sang bunda sedang membacakan buku cerita kepada sang anak.
Cerita merupakan salah satu kebutuhan dan juga kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang, salah satunya adalah cerita yang diberikan ibu kepada sang anak atau sebaliknya.
Ibu mempunyai peran penting dalam membangun keluarga melalui sentuhan kasih sayangnya yang nantinya mampu membentuk kepribadian anak.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendidik anak, dengan menyampaikan pesan-pesan moral yang dapat membentuk kepribadian sang anak.
(BACA: Rahasia Manfaat Sentuhan Ibu Bagi Sang Anak)
Salah satunya adalah dengan bercerita.
Bentuk sentuhan ibu yang paling familiar di masyarakat Indonesia adalah dengan bercerita, karena dapat meningkatkan kreativitas sang anak serta mempererat hubungan ibu dan anak.
Ternyata meluangkan waktu untuk bercerita dengan sang anak memiliki dampak yang cukup besar, loh.
Seorang Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo menjelaskan tentan manfaat-manfaat bercerita kepada sang anak.
"Manfaat bercerita itu banyak ya momen dan manfaatnya, kalau bercerita sama anak pasti ada kedekatan fisik, manfaatnya luar biasa," ujar Vera saat ditemui di Senayan City, Jakarta, Senin, (27/11).
(BACA: Bentuk Apresiasi Nivea Terhadap Sentuhan Sayang Ibu)
Dalam momen bercerita, ibu bisa menyampaikan pesan-pesan yang moral yang akan terus diingat oleh anak.
"Kalau mau ngerubah perilaku anak tapi nggak bisa dikasih tau secara langsung, biasanya ibu kasih taunya lewat cerita. Nilai moral, nilai perilaku diserap oleh anak bisa melalui cerita," tambah Vera.
Selain itu, dengan bercerita, anak jadi mempuyai banyak kosa kata baru yang bisa dipelajari.
"Kan dari bercerita secara nggak langsung jadi menambah kosa kata anak, dan anak juga jadi belajar berkomunikasi," katanya.
(BACA: Inspiratif, Cerita Desainer Amy Atmanto Peduli Terhadap Kaum Disabilitas)
Nggak ada batasan untuk anak dalam memberikan cerita, mungkin hanya bentuknya saja yang berbeda, disesuaikan dengan usia anak.
"Jadi contohnya gini, kalau anak balita kan mungkin masih bisa ya didongengin setiap mala, tapi kalau anaknya semakin besar kan kadang udah nggak mau. Tapi sang ibu bisa loh, bercerita tentang aktivitasnya, atau mendengarkan sang anak bercerita tentang kesehariannya selama disekolah misalnya, gitu sih." tutup Vera mengakhiri.
Wah, jadi bercerita tidak melulu tentang dongeng, ya, kamu bisa bercerita apapun kepada ibu, loh. (*)
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |