Grid.ID- Hari ini, Selasa 19 Maret tepatnya 24 tahun yang lalu dunia hiburan berduka karena harus kehilangan penyanyi muda berbakat Nike Ardilla.
Kecelakaan yang merenggut nyawa Nike Ardilla 24 tahun silam masih menyisakan pilu di hati para penggemarnya hingga kini.
Nike Ardilla meninggal dunia usai mengalami kecelakaan maut di Jalan RE Martadinata, Bandung sekitar pukul 06.15 WIB.
Nike Ardilla teewas saat mobil HondaCivic biru yang dikendarainya menabrak pagar beton bak sampah.
Baca Juga : 7 Artis Indonesia yang Meninggal Diusia Muda dengan Cara Tragis, Nike Ardilla Hingga Pangeran Dangdut
Dikutip dari WIkipedia, Diperkirakan Nike Ardilla tewas seketika, tetapi saksi yang berada disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal.
Nike Ardilla mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya.
Nike Ardilla yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali dari diskotik Polo.
Rumor yang beredar disebut-sebut Nike Ardilla mengalami kecelakaan karena mengemudi dalam keadaan mabuk.
Tetapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike Ardilla hanya meminum jus jeruk.
Baca Juga : Terungkap, Aktor Tampan ini Diduga Pacar Terakhir Nike Ardilla
Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol dalam tubuh Nike Ardilla
Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike Ardilla, menurut saksi kejadian itu terjadi pukul 03.00 dinihari.
Tetapi saksi lain mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi.
Nike Ardilla dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya beserta para artis ibukota.
Kematiannya menghebohkan dunia hiburan Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.
Kronologi Kecelakaan
Menurut Sofiatun yang bersama Nike Ardilla berada di mobil itu, dalam perjalanan pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk pengaman.
Mobil Nike Ardilla berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya yang berjalan sangat pelan.
Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan muncul mobil Taft melaju kencang, Nike Ardilla langsung menghindari mobil Taft tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor Usaha Pribadi di jalan RE Martadinata.
Meninggal Saat Popularitas Meningkat
Ia meninggal dunia di saat popularitasnya sedang memuncak.
Meski sudah wafat Namun Nike Ardilla Masih produktif mengeluarkan album, meskipun albumnya masih sama, hanya berganti cover saja.
Kesuksesan luar biasa ditorehkan lewat album Bintang Kehidupan, Membuat Deddy Dores menerapkan formula yang sama untuk album selanjutnya Nyalakan Api.
Bisa dibilang Lagu jagoan di album ini Nyalakan Api secara tema dan progres lagunya mirip lagu Bintang Kehidupan.
Baca Juga : Sudah Merelakan Sejak 40 Hari Wafat, Begini Sosok Nike Ardilla di Mata Sang Kakak
Hasilnya, album ini pun laris manis di pasaran dan terjual mencapai 1,7 juta keping.
Album ini didukung oleh banyak musisi-musisi ternama di jamannya.
Sebut saja Ikang Fawzi, Deddy Dhukun, Doddy Lesmana, Dommy Allen, Teddy Riady dan Wildan. Meskipun angka penjualannya tak sedahsyat album Bintang Kehidupan namun album ini tetap meraih BASF AWARD sebagai album pop rock terlaris 1991.
Lagu Nyalakan Api terdengar di mana mana dan merajai tangga lagu di radio-radio tanah air.
Selama sejarah dunia hiburan Indonesia ada, hanya Nike Ardilla artis satu-satunya yang mendapatkan penghormatan paling tinggi di mana setiap tanggal kelahirannya dan kematiannya selalu diperingati.
Dalam Kematian Dia Bersinar
Nama Nike Ardilla justru menjulang tak lama setelah kematiannya.
Malahan majalahasing Asia Week menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir In Dead She Soared atau "Dalam Kematian Dia Bersinar".
Baca Juga : DVD Nike Ardilla Diluncurkan Kembali, Sang Ibunda Bersyukur Hingga Tak Kuasa Tahan Tangis
Setiap tahunnya ribuan penggemar yang tergabung dalam Nike Ardilla Fansclub melakukan ritual khusus pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember.
Yakni berziarah ke makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung, tempat kelahiran dan tempat berpulangnya Nike.
Belum diketahui apakah kebiasaan tersebut masih dijalankan atau tidak.
Sebuah museum juga didirikan di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.
Semua barang-barang Nike tersimpan di sana, seperti pakaian yang dikenakannya saat kejadian dan replika kamar Nike Ardilla.
Selain itu, hampir semua album rekaman lagu-lagu Nike berhasil memperoleh penghargaan, terutama dari segi penjualan.
Dalam rentang waktu yang relatif pendek, dia berhasil mengembangkan demikian jauh popularitas dan fanatisme penggemarnya bahkan melampaui apa yang diperoleh penyanyi terkenal yang sudah berkiprah puluhan tahun di dunianya
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul “Mengenang 24 Tahun Meninggalnya Nike Ardilla, Begini Kronologi Kecelakaan & Rumor yang Beredar”
Source | : | TribunStyle |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |