Grid.ID - Senin (27/11/2017) kemarin, lantai 30 gedung BRI II, Sudirman, Jakarta Pusat, tampak tidak seperti biasanya.
“Aktivis” fotografi Indonesia tampak beberapa kali keluar masuk salah satu ruangan di lantai itu.
Seperti Arbain Rambey, Yuliandi Kusuma, dan Edi “Omen” duduk di dalam ruangan yang sama dan terlihat seru berpendapat satu sama lain.
Ternyata siang itu tengah berlangsung penjurian lomba foto Photopia bertema “Indonesia Kini” yang diadakan oleh Bank BRI bersama dengan Fotokita.net dan National Geographic Indonesia.
Tiga buah komputer yang sudah disiapkan untuk masing-masing juri tidak terpakai karena juri ingin proses penjurian lebih hidup.
Penjurian pun dilakukan dengan satu buah layar besar yang ditembakan oleh proyektor untuk menampilkan foto-foto yang dilombakan.
Di tengah proses penjurian, kami yang hadir di sana juga beberapa kali tertawa karena celotehan juri.
Proses penjurian terasa ramai karena dalam proses penjurian banyak hal unik yang terjadi saat acara lomba berlangsung.
Banyak foto-foto yang diunggah oleh peserta justru memberikan pengetahuan baru kepada panitia yang turut hadir dalam penjurian.
Hal ini seakan sejalan dengan tujuan awal diadakannya Photopia ini, yakni menginspirasi dan mengedukasi orang lain dengan menyebarkan semangat perubahan yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia.
(Baca juga: Pemerintah Semakin Inovatif Dalam Memajukan Pembangunan Infrastruktur)
Penjurian kali ini berlangsung dua jam lebih lama dari yang dijadwalkan, karena Arbain, Yuliandi dan Edi harus berdiskusi mengingat lomba foto dengan tiga sub tema ini memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan lomba foto pada umumnya.
5 Minyak Aromaterapi yang Cocok untuk Mandi, Aromanya Menenangkan dan Membantu Meredakan Stres Usai Beraktivitas
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |