Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Ibunda Eko Hendro Prayitno alias Nana mengaku terkejut mengetahui sang anak telah menikah lagi dengan Bella Luna tanpa sepengetahuannya.
Tak berhenti sampai di situ, Ibunda Nana semakin terkejut melihat uang di ATM nya yang selama ini dipegang Nana sebagian sudah ludes.
Sebagian uang tersebut diduga digunakan Nana untuk kepentingan Bella Luna, seperti urusan pernikahan, termasuk membelikan mobil Mercy untuk Bella Luna.
Baca Juga : Setelah Sebagian Uang di Rekening Ludes, Nana Belikan Bella Luna Mobil Mercy dengan Harga Fantastis!
Uang tersebut sebelumnya berjumlah miliaran Rupiah di ATM, yang merupakan uang tabungan sekaligus uang beberapa perusahaan miliknya yang dikuasakan kepada Nana.
Namun kini, rekening tabungan tersebut hanya tinggal ratusan juta Rupiah saja.
Ibunda Nana mengungkapkan bahwa dirinya akan mulai kembali menjalankan perusahaan.
Baca Juga : Nana Habiskan Tabungan Hingga Rp 9 Miliar untuk Nikahi Bella Luna, Maria Sofia: Jadi Ya Demi Wanita!
"Perusahaan masih berjalan aja, kemarin tuh hanya tinggal 500 jutaan."
"Tapi karena saya kerja itu benar ya, begitu saya nangis uang saya tinggal 500 juta, 'udahlah Buk Maria dikirim saja sama Pak Beni Rp 3 miliar, kita mulai jalan lagi'."
"Terus besoknya lagi sama Pak Mukmin ya dikasih lagi Rp 3,5 miliar," cerita Ibunda Nana, Maria Sofia, saat ditemui Grid.ID di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Selain itu, terungkap fakta lainnya yakni Bella Luna rupanya memiliki kedudukan tinggi di beberapa perusahaan yang dikelola Nana.
Baca Juga : Nikahi Bella Luna Diam-diam, Ibunda Nana Kaget Uangnya Terkuras Miliaran
Tetapi, perusahaan tersebut malah bermasalah dan mandek dalam hal keuangan.
Sehingga menimbulkan kerugian hingga mencapai ratusan juta Rupiah.
"Udah gitu belum perusahaan, ada perusahaan yang Bella Luna jadi komisaris dan semua perusahaan itu timbulnya bukan untung tapi utang," ungkap Maria Sofia.
"Seperti catering itu modalnya sampe Rp 36 miliar. Ternyata 1 bulan kerugian catering itu sekitar 600 juta, dan terakhir pas saya cek itu 1 bulan belom dibayar gaji pegawainya," lanjutnya. (*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |