Korban penusukan ini adalah Listya Magdalena atau yang dikenal dengan nama Paopao.
Paopao merupakan seorang YouTuber.
Bersama dengan salah satu rekannya, Paopao pun berhasil mendirikan kanal YouTube LDP atau Last Day Production yang kini telah mengantongi 1,5 juta subscriber.
Sembilan tahun berlalu, Paopao tak memiliki rasa dendam terhadap Maisy.
Paopao justru kini bersyukur karena dari insiden tersebut, kini ia bisa menjadi YouTuber sukses.
Paopao pun menceritakan kembali kisahnya saat ditusuk 17 kali oleh temannya di dalam mobil, lewat akun YouTube Paopao yang dipublikasikan 12 Maret 2019.
YouTube/Paopao
Listya Magdalena atau Paopao menceritakan kisahnya saat ditusuk 17 kali oleh temannya di dalam mobil.
Di hari kejadian, Paopao ada janji bertemu temannya Mariesta.
Ketika itu ia mengantar Masyi ke Mal Puri, Jakarta Barat.
Sampai di tempat parkir, tiba-tiba Masyi menghujamkan pisau ke arah Paopao tanpa sebab yang jelas.
"Dia langsung tusuk-tusuk. Cepet banget. Aku cuma defense. Kepikiran kabur aja ga bisa. Pas angkat gas, tetap maju (mobil). (Tangan) Sambil nahan pisau, ganti persneling. Tapi ga bisa," cerita Paopao.
Akibatnya mobil yang ia kendarai tetap melaju hingga menabrak mobil Innova di depan.
"Tusukannya ada di sini (dahi sebelah kanan). Panjang banget. Aku sempet ngeliat dari kaca mobil, gedenya minta ampun. Kepala juga ditusuk. Di payudara, perut, punggung, pergelangan tangan, kaki. Total 17 (tusukan) deh," beber Paopao.
Obed, ayah Paopao, awalnya tak percaya begitu mendapat kabar sang anak dirawat di rumah sakit karena kecelakaan karena ia mengira penipuan.
Namun setelah ia menelepon pihak rumah sakit untuk memastikan, ternyata benar.
"Saya kaget pas lihatnya. Paopao orangnya seperti mau meninggal, penuh darah-darah semua. Masih sadar, bicara," kata Obed.
Di rumah sakit itu, Obed sempat bertemu pelaku penusukan anaknya.
Obed sempat bertanya ke pelaku penusukan mengenai alasannya melakukan itu.
"Anak saya kenapa kamu tusuk-tusuk? emang salah apa?" ujar Obed ketika itu ke pelaku.
"Oh dia mau tusuk saya. Dia (pelaku) bilang gitu. Setelah saya ajak ngomong, dia ga punya rasa takut, rasa khawatir. Jadi curiga jangan-jangan ga normal," kata Obed.
Begitu siuman, Paopao melihat papa dan semua kerabatnya menangis.
Ia juga melihat tubuhnya penuh selang.
Hal yang terlintas di pikirannya pertama kali ketika sadar dari koma, adalah ia meminta maaf karena sudah bikin khawatir banyak orang.
"Saat itu keluarga aku lagi lumayan susah. Dari segi keuangan sangat membebankan. Aku anak pertama, bertanggungjawab buat adek-adek. jadi agak merasa menyusahkan aja sih," ujar Paopao.