Grid.ID – Sudah semestinya jika seorang petugas polisi memiliki perawakan yang tinggi, bertubuh tegap dan ideal.
Hal ini juga bertujuan untuk mempermudah ruang gerak para polisi saat bertugas agar lebih bebas dan gesit.
Namun pada kenyataannya banyak petugas yang justru tidak memperdulikan bentuk tubuh mereka.
Tak hanya di Indonesia, di negara tetangga seperti Thailand masih banyak polisi yang kelebihan berat badan.
Baca Juga : Stop Simpan Ponsel Pintarmu di 8 Tempat ini, Bahayanya Melibihi dari Radiasi
Namun kantor polisi di Thailand punya cara khusus untuk membantu para anggota polisi mereka menurunkan berat badan.
Bagaimana caranya?
Dilansir dari odditycentral.com pada Rabu (20/3/2019), bagi polisi yang memiliki kelebihan berat badan, kantor polisi Thailand akan mengirim mereka ke sebuah kamp.
Ini bukan sembarang kamp. Melainkan kamp penururan berat badan sebagai bagian dari program nasional yang disebut “Belly Destruction”.
Sebelum mereka mengirim anggota polisi ke kamp ini, mereka melakukan program percontohan selama dua minggu lamanya.
Baca Juga : Terlanjur Kecewa, Baret Merah Kebanggaan Kopassus Ia Lempar Dihadapan Komandannya
Dan hasilnya berhasil!
Oleh karenanya, sejak itu, kantor polisi di Thailand mulai mengirim anggota polisi paling gemuk ke Pusat Pelatihan Polisi Pusat di kota Pak Chong, untuk mengambil bagian dalam aktivitas fisik yang intens yang dirancang untuk menyesuaikan ukuran perut mereka.
Tercatat, setiap kantor polisi akan secara berkala mengirim dua hingga tiga anggota polisi yang kelebihan berat badan ke pusat pelatihan.
Di pusat pelatihan itu, mereka akan berolahraga, mengendarai sepeda dan menerapkan diet sehat, kaya protein untuk mengurangi berat badan sebanyak mungkin.
Hingga pada akhirnya, program Belly Destruction mulai mendapatkan perhatian media dan warga.
Baca Juga : Terlanjur Kecewa, Baret Merah Kebanggaan Kopassus Ia Lempar Dihadapan Komandannya
Hal ini setelah foto-foto petugas polisi yang kelebihan berat badan yang ambil bagian dalam rutinitas latihan harian menjadi viral di media sosial.
"Ada banyak masalah jika Kamu seorang polisi gemuk," kata Senior Sgt. Mayor Sornpetch Chantarak, penegak diet dalam program baru ini.
“Kamu bekerja lambat dan bergerak lambat saat kamu jatuh.”
“Itu tidak bisa diterima jika Kamu seorang perwira yang ditugasi menangkap penjahat, karena Kamu harus cekatan dan pergi dengan cepat.”
Baca Juga : Dilaporkan Tiga Pihak Sekaligus, Polisi Ungkap Kelanjutan Kasus Nikita Mirzani
Hingga hari ini, sekitar 200 anggota polisi Thailand ambil bagian dalam program Belly Destruction, dan hasilnya mendorong pihak berwenang untuk menerapkan program ini tanpa batas waktu.
Menurut media lokal, anggota polisi yang beratnya mencapai 200 kg berhasil menurunkan berat badan hingga 60 kilogram.
Sementara yang sedikit kelebihan berat badan (sekitar 80 kg) turun hingga 20 kg.
Baca Juga : Polisi Benarkan Syahrini Bikin Laporan Terhadap Lia Ladysta
Dilihat dari foto-foto yang menjadi viral di media sosial, para anggota polisi yang dikirim ke kamp akan dicukur rambutnya dan harus ditelanjangi hingga pinggang untuk memaparkan perut mereka.
Mereka juga dilaporkan menyerahkan kartu ID individu di mana beratnya sebelum dan sesudah program dicatat untuk melacak kemajuan mereka.
Foto-foto yang diposting di halaman Facebook Love Police mendapat cukup banyak perhatian, dengan sebagian besar komentator memuji para petugas karena bekerja keras untuk mengurangi berat badan.
Wah, program yang menarik bukan? (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Ketika Polisi Thailand yang Kelebihan Berat Badan Dikirim ke Kamp 'Penghancuran Perut Buncit'”
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |