Laporan wartawan Grid.ID, Alfa Pratama
Grid.ID - Pernahkah kamu merasakan sebal saat akan check-in penerbangan, antrian penumpangnya mengular panjang?
Kondisi ini membuat kamu harus bersabar dan mengalokasikan waktu yang lebih banyak untuk datang awal ke bandara.
Kini, kamu tak perlu khawatir lagi dengan sistem antrian check-in.
Di bandara Auckland, Selandia Baru, telah menerapkan sistem check-in pemindai wajah dan sistem drop bagasi terkomputerisasi.
(5 Cara Membuat Liburan Akhir Tahunmu Menyenangkan Tanpa Repot)
Dengan demikian, calon penumpang pesawat tidak perlu antri panjang dan berbicara kepada petugas untuk melakukan check in dan drop bagasi.
Namun, sistem ini tidak berlaku untuk semua maskapai, hanya maskapai Air New Zealand yang menggunakan teknologi sistem ini.
Lalu bagaiamana cara kerja sistem ini?
Wartawan Grid.ID pun mencoba sistem ini dengan urutan prosedur seperti berikut.
1. Cetak boarding pass di mesin check-in
Kamu tidak perlu menghapal dan melihat kode booking, cukup scan identitas passport.
Setelah itu akan muncul pilihan untuk mencetak boarding pass dan lembaran tagging untuk bagasi.
Kamu harus memasukan jumlah bawaan yang akan masuk ke dalam bagasi.
Jika ada 2 barang bawaan, maka lembaran tagging akan keluar 2.
(Cara Mudah Mencapai Queenstown Dari Indonesia, Inilah Pilihan Penerbangannya)
2. Pasang lembaran tagging di koper
3. Pindah ke mesin bagian drop bagasi
Letakkan koper di atas conveyor belt.
Posisi koper harus berdiri dengan lembaran tagging di bagian atas supaya mudah dipindah oleh infrared.
4. Scan passport atau lembaran boarding pass
Setelah scan passport untuk mengetahui identitas penumpang dan kode penerbangan, mesin di bagian drop bagasi akan melakukan verifikasi dengan memfoto wajahmu sebagai penumpang.
Wajahmu harus terlihat untuk memudahkan kamera merekam wajah.
Jika menggunakan topi harus dilepas terlebih dahulu.
Setelah terverifikasi baik identiatas penumpang dan berat bagasi maka mesin akan memindai koper.
Setelah itu, conveyor belt akan berjalan membawa koper menuju pesawat.
Sistem drop bagasi tidak berlaku jika barang bagasi beratnya melebihi yang telah ditentukan.
Meski terlihat mudah, tetapi pada saat verifikasi biasanya gagal.
Wartawan Grid.ID pun gagal ketika melakukan verifikasi wajah.
Setelah dua kali gagal, akhirnya lolos verifikasi.
Berdasarkan pengamatan Grid.ID, tidak semua orang berhasil mengatasi mesin check-in sendiri tersebut.
Akhirnya, mereka lebih memilih cara lama dengan antri di loket check-in yang hanya tersedia 2.
Selain itu, ada juga yang mengalami kesulitan ketika memindai wajah dan akhirnya petugas pun membantunya.
Dengan sistem ini, proses check akan cepat. (*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |