Grid.ID - Sangat umum kita menemui orang berkata cheese saat difoto tetapi tidak tahu bagaimana awal mulanya.
Awal mula orang berkata cheese saat difoto sama sekali tidak ada kaitannya dengan makanan keju.
Sebuah sejarahlah yang menjadi awal mula orang berkata cheese saat difoto dari dulu hingga sekarang.
Terlebih di zaman sekarang, sangat umum kita menjumpai orang memberi aba-aba "ciiis" saat hendak difoto.
Baik anak-anak hingga orang dewasa sering mengucapkan kata ciiis saat berfoto.
Bahkan saat mendengar kata itu saja, orang otomatis langsung memberikan senyum terbaiknya.
Baca Juga : Lumernya Cheese Mayo Bread di Pagi Hari, Bikin Moodmu Jadi Good
Kata "ciiis" sendiri memang berasal dari kata cheese atau yang berarti keju.
Akan tetapi, sama sekali tidak ada kaitanya antara aba-aba berfoto tersebut dengan makanan fermentasi dari susu itu.
Lantas, bagaimana asal mula orang berkata cheese saat akan mengambil potret diri?
Baca Juga : Menu Spesial Ramadhan: Resep Simpel Membuat Fluffy Cheesecake, Dijamin Bikin Ketagihan
Dilansir Grid.ID dari laman reader's digest, menurut TodayIFoundOut ternyata kata cheese digunakan pertama kali sekitar tahun 1940-an.
Penggunaan kata cheese saat berfoto pertama kali terlihat pada sebuah surat kabar The Big Spring Herald di Texas yang memuat artikel tentang hal itu pada tahun 1943.
Meski begitu, tidak diketahui secara pasti siapa orang yang pertama kali menggunakan kata cheese saat berfoto.
Baca Juga : Resep Crepes Smoked Chicken And Cheese, Sarapan Sehat Nan Lezat
Bukan hanya tak diketahui siapa pencetus kata itu, alasan mengapa kata cheese yang dipilih juga tidak diketahui pasti.
Akan tetapi, sebagian besar orang percaya jika mengucapkan kata itu maka akan menghasilkan senyuman.
Bunyi "ch" membuat gigi atas dan bawah kamu menjadi menyatu, sedangkan vokal "ee" melibatkan gerak bibir membuat ekspresi wajah jadi tersenyum.
Baca Juga : Cantik dan Lezat, yuk Bikin Strawberry Cheesecake Smoothie Besok Pagi!
Vokal "ee" akan membuat sudut bibir lebih tertarik ke atas, sehingga bentuk bibir akan berubah bak bulan sabit (tersenyum).
Selain analisa tersebut, nyatanya dalam sejarah tak banyak orang yang tersenyum saat berfoto.
Pada abad ke-19 misalnya, hanya ada anak-anak, petani, dan para pemabuk yang tersenyum saat berfoto.
Baca Juga : Super Gampang, Nih Contekan Bikin Strawberry Cream Cheese Cake
Namun, sebagian besar orang lebih memilih menunjukkan wajah netral yang dianggap menarik dan lebih bermartabat kala itu.
Terlebih, kala itu kondidi kebersihan gigi prioritas orang tidak sebaik zaman sekarang.
Beberapa bahkan memiliki gigi yang hilang atau bahkan rusak, sehingga tidak ingin memperlihatkannya pada banyak orang.
Baca Juga : Weekend Gini Enaknya Bikin Chicken Mac and Cheese, yuk Cobain!
Tak hanya itu, orang zaman dulu tidak tersenyum sata berfoto karena durasi yang digunakan untuk foto sangat lama.
Diperlukan waktu berjam-jam bahkan hitungan hari hanya untuk mengambil satu foto.
Karena itulah, orang tidak tersenyum saat berfoto lantaran tak mungkin bisa mempertahkan senyumannya dalam waktu lama.
Baca Juga : Cream Cheese Sheet Cake, Kudapan Lezat yang Akan Temani Waktu Santai Kamu
Selain itu, foto pada zaman dulu terbilang barang yang mahal.
Sehingga rata-rata orang hanya berpose satu untuk sebuah foto seumur hidup mereka.
Namun, popularitas foto tanpa senyum kian lama memudar.
Baca Juga : Bosan Sama Olahan Roti Tawar? Bikin String Cheese Roll Aja
Tepatnya di tahun 1990-an, foto dengan ekspresi datar atau netral kian serna karena adanya oenemuan kamera.
Kala itu, harga sebuah kodak foto senilai satu dolar AS atau sekitar Rp 14.307 menurut kurs saat ini.
Terlebih seiring bangkitnya industri film Hollywoo yang semakin sering mengabadikan momen sehari-hari untuk dijadikan film.
Sejak saat itulah orang mulai beranggapan senyum dalam foto menjadi hal yang penting. (*)
Source | : | www.rd.com |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |