Grid.ID - Kasus pembunuhan kembali meresahkan masyarakat.
Kali ini kasus pembunuhan dilakukan oleh seorang lelaki pada perempuan yang diduga memiliki hubungan khusus dengannya.
Kejadiannya terjadi di Makassar dan menimpa salah seorang pegawai di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Misteri kematian Siti Zulaeha, pegawai Universitas Negeri Makassar (UNM) mulai terungkap.
Baca Juga : Obrolan Singkat Luna Maya dan Ariel NOAH Saat Hadiri Ulang Tahun BCL
Orang yang dicurigai sebagai pelaku, Wahyu Junaidi berhasil diamankan saat berpura-pura melayat di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Jumat (22/3/2019) siang.
Kepada polisi, Wahyu Junaidi mengatakan setelah pembunuhan itu terjadi, ia sempat menghubungi suami korban, Sukri yang berada di Barru.
Ia mengucapkan turut berbela sungkawa atas wafatnya Siti Zulaeha Djafar.
Dosen sekaligus Kepala UPT KKN UNM ini masih berstatus sebagai saksi.
Meski demikian, ia belum dibolehkan pulang dari Markas Polres Gowa, tempat ia menjalani pemeriksaan.
Sementara itu, beberapa tetangga korban menceritakan, sebelum kejadian itu, ia sempat melihat istri Wahyu meninggalkan rumah membawa anak dan pakaian.
Baca Juga : Seperti Tertimpa Sial, Pria Ini Tewas Saat Tak Mengenakan Jimat Keberuntungan!
Kabarnya, ia pergi meninggalkan rumah Wahyu menuju rumah orang tuanya.
Wahyu dan Siti Zulaeha sama-sama tinggal di Perumahan Sabrina Regency, Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Diberitakan sebelumnya, polisi akhirnya merilis motif Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) Dr Wahyu Jayadi MPd tega membunuh staf Biro Administrasi Umum UNM, Siti Zulaeha Djafar, Jumat (22/3/2019).
Siti Zulaeha Djafar ditemukan dalam kondisi tewas dalam sebuah mobil Terios berwarna biru di depan sebuah gudang di BTN Zarindah, Gowa.
Semula, Siti Zulaeha Djafar diduga menjadi korban perampokan.
Pasalnya, sejumlah barang hilang dan kaca mobil milik korban pecah.
Baca Juga : Terlambat Ditangani, Bocah Malang Penderita Paru-paru Ini Meninggal Dunia dengan Kondisi yang Memilukan
Setelah proses penyelidikan, diketahui ia menjadi korban pembunuhan.
Pelakunya tak lain adalah rekan kerjanya sendiri di UNM, Dr Wahyu Jayadi.
Adapun motif sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban yaitu karena pelaku merasa tidak terima dengan perlakuan korban.
Selama ini korban sudah dianggap sebagai keluarga pelaku.
Di mana korban tersebut sudah terlalu jauh ikut campur terhadap masalah pekerjaan dan masalah pribadi pelaku.
Siti Zulaeha Djafar tewas akibat cekikan Wahyu Jayadi.
Dari hasil visum terdapat luka gores atau lebam pada bagian leher sejajar di bawah dagu.
Selain itu, terdapat lebam pada bagian pipi kiri dan telapak tangan.
Baca Juga : Akibat KB Spiral Masuk ke Perut, Kaki Wanita Ini Terpaksa Diamputasi dan Menghitam
Baca Juga : Kekayaan Syahrini Lainnya: Tas Harga 2,8 Miliar Seperti Milik Kris Jenner Sosialita Sukses Hollywood
Dari rilis polisi juga diketahui korban dan pelaku adalah tetangga di BTN Sabrina, Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Dari forlap dikti, Wahyu Jayadi tercatat sebagai dosen tetap UNM pada prodi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Jabatan fungsional Wahyu Jayadi, yakni Lektor Kepala golongan IVa dengan pendidikan tertinggi S3.
Wahyu Jayadi menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Negeri Makassar pada 1998.
Ia kemudian meraih gelar master di UNM juga pada 2003.
Wahyu Jayadi kemudian melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Negeri Jakarta dan berhasil meraih gelar doktor pada 2009.
Rektor UNM, Prof Dr Husain Syam MTP melantiknya sebagai Kepala UPT KKN/KKA sejak 13 Maret 2018 lalu.
Prof Husain juga mengaku sudah mendapat informasi tentang keterlibatan salah seorang oknum dosennya dalam insiden pembunuhan karyawati Bagian Rumah Tangga Biro Administrasi Umum Kepegawaian (BAUK) Universitas Negeri Makassar (UNM) Sitti Zulaeha Djafar alias Ela (39), Jumat (22/3/2019) kemarin.
Baca Juga : Hidup Jadi Anak Orang Kaya dan Habiskan Rp5 Miliar Tiap Tahun, Gadis Ini Malah Tertekan!
Baca Juga : Asyik Bulan Madu, Syahrini Tenteng Tas Branded Harga Selangit!
"Ya saya sudah dapat video dan informasinya tadi malam si Wahyu itu terlibat, tapi saya belum dapat informasi resmi," katanya menjawab konfirmasi Tribun Timur, Sabtu (23/3/2019) pagi.
Nama Wahyu yang disebut Rektor UNM merujuk kepada oknum dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Bantabantaeng, Dr Wahyu Jayadi Spd M Pd (44 tahun).
Video yang dimaksud rektor adalah potongan gambar yang menunjukkan Dr Wahyu Jayadi MPd dibekuk polisi, Jumat (22/3/2019) dini hari.
Rektor tak mau berspekulasi soal pelaku dan motif insiden yang dia sebut mengejutkan.
Baca Juga : Makin Serasi, Syahrini dan Reino Barack Kompak Pakai Fashion Style Mirip saat Bulan Madu ke Swiss
Meski demikian dia tak memungkiri adanya motif affair antara keduanya.
Dia menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus ini ke aparat hukum.
Jika kemudian terbukti di depan hukum, pihak rektorat akan memberikan sanksi berat berupa pemecatan.
"Kalau betul begitu, selesai dia (Dr Wahyu)," katanya melalui sambungan telepon.
Rektor juga menyebutkan Dr Wahyu Jayadi, baru setahun menjabat Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNM.
Baca Juga : Miliarder Ini Berani Berikan Gaji Sebesar Rp735 Juta Bagi Siapa Saja yang Ingin Jadi Asistennya
Baca Juga : Jauh dari Kesan Mewah, Mertua Reino Barack Ibunda Syahrini Ternyata Pakai Jaket yang Harganya Terjangkau!
"Kalau betul dia, saya tak menyangka. Anaknya baik, rajin dan pendiam," kata rektor kelahiran Kampung Kanang, Polewali Mandar, Sulbar ini.
Almarhumah Ela adalah istri dari Kepala UPT Kehutanan Wilayah Ajatappareng di Barru, Andi M Syukri (42 tahun).
Almarhumah meninggalkan 3 orang anak, yang masih duduk di bangku PAUD dan sekolah dasar swasta elite di Makassar.
Dia terangkat jadi PNS di Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian (BAUK) bagian Rumah Tangga kampus UNM tahun 2015 lalu.
Ela yang dikenal selalu berpenampilan modis, fashionable dan sementara kuliah S2 di PPS UNM ini, ditemukan warga Gowa, Jumat (22/3/2019) sekitar pukul 10.00 wita dalam keadan meninggal dunia.
Posisi korban duduk dan berpakaian rapi di dalam kabin mobil Daihatsu Terios biru langit, DD 1472 AM di halaman depan sebuah Ruko Gudang di Kompleks Zarindah Pattalassang, Gowa, sekitar 16,2 km sebelah timur kampus tempat kerjanya.
Almarhumah yang meninggal dalam keadaan tercekik dengan sabuk pengaman penumpang depan (seat belt) mobil yang di STNKnya atas nama suaminya.
Sehari-hari almarhumah yang juga sarjana teknik Elektro UNM Parangtambumg ini bertugas sebagai Teknisi Sarana dan Prasarana Kantor di Menara Phinisi UNM.
Wanita kelahiran Sinjai 8 Agustus 1979 ini mulai terangkat jadi PNS di masa Rektor UNM dijabat Prof Dr Arismunandar, April 2015.
Dari Sinjai, Arismunandar dilaporkan masih kerabat dekat dengan almarhumah yang kini sudah berpangkat Penata Muda Golongam III/B. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Usai Membunuh Siti Zulaeha, Dosen Wahyu Sempat Telepon Suami Korban Ucapkan Bela Sungkawa.
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |