Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID - Randi Zuckerberg, kakak perempuan pendiri Facebook Mark Zuckerberg baru-baru ini membuat surat terbuka.
Surat itu ditujukan kepada maskapai Alaska Airlanes.
Dilansir Grid.ID dari status akun media sosialnya, ia menyatakan merasa jijik dan terhina.
Seorang penumpang dalam penerbangan dari Los Angeles ke Mazatian yang duduk di sampingnya membuat komentar cabul.
Randi Zuckerberg lalu mengirim surat kepada para pemimpin eksekutif perusahaan penerbangan yang berbasis di Seatle tersebut.
Dalam suratnya, Randi Zuckerberg mengatakan bahwa pria tersebut terus-menerus membuat komentar eksplisit.
Pelaku juga cabul secara seksual kepadanya dan orang lain di bagian kelas satu sambil terus minum minuman beralkohol.
Randi lantas melaporkan tindakan pria tersebut pada pramugari yang bertugas.
Tapi pramugari tersebut berkata bahwa penumpang itu sudah sering kali melakukan hal yang sama dan sudah sering pula diperingatkan.
Randi mengaku heran dengan kebijakan maskapai yang masih tetap membiarkan pria tersebut terbang menggunakan hak istimewa yang dimilikinya.
Alih-alih memberi tindakan tegas kepada si penumpang, sang pramugari justru menawarkan Randi Zuckerberg untuk berpindah tempat duduk.
Tawaran inilah yang membuat Randi semakin kecewa.
(BACA: Ssst..Ini loh, 4 Sikapmu yang Bikin Si Dia Makin Sayang)
Menurutnya, kenapa ia yang notabene wanita yang dilecehkan yang harus berpindah tempat duduk, bukan si penumpang berkelakuan kasar.
“Aku sangat marah terhadap penumpang itu karena membuatku merasa tidak nyaman selama 3 jam penerbangan” ungkap Randi dalam suratnya
“Tapi aku bahkan lebih marah lagi dengan Alaska Airlines, karena dengan sadar dan rela memberikan pria ini sebuah sarana untuk melecehkan wanita” lanjutnya.
(BACA: Terbaru : Xiaomi Luncurkan Smartphone Penerus Redmi 4A, Ini Dia Informasi Terbarunya)
Maskapai Alaska Airlines mengatakan bahwa pihaknya telah menghubungi Randi Zuckerberg tentang kejadian itu.
Mereka juga telah mencabut hak istimewa perjalanan pria tersebut sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. (*)