Grid.ID - Perempuan lemah sepertinya bukan lagi menjadi stereotipe.
Sekarang sudah banyak perempuan yang berotot maupun kuat secara fisik.
Orang mungkin akan berasumsi bahwa perempuan dengan lengan terkuat adalah para atlet dayung.
Bagaimana tidak, setiap hari mereka mengoptimalkan gerak tangan untuk menggerakkan perahu.
(BACA: Tak Perlu Pelatih, 3 Aplikasi Ini Bisa Jadi Instruktur Olahraga Terbaikmu Loh, Gratis Lagi!)
Namun, temuan terbaru di dunia sains mengungkapkan bahwa lengan pendayung pada masa kini tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan lengan perempuan dari zaman prasejarah.
Dalam penelitian yang sudah diterbitkan di jurnal Science Advances minggu ini, para periset dari Departemen Arkeologi Universitas Cambridge telah membandingkan tulang belulang perempuan purba yang tinggal di Eropa Tengah pada masa awal mengenal pertanian, sekitar 6.000 tahun lalu, dengan atlet di masa ini yang masih hidup.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, sampai saat ini, investigasi perilaku masa lalu hanya membandingkan tulang perempuan dengan tulang laki-laki dari masa dan wilayah yang sama.
Penelitian ini merupakan studi pertama yang membandingkan tulang perempuan prasejarah dengan tulang perempuan yang masih hidup.
(BACA: Bangku Panjang Bisa Mempercantik Ruang Makan Loh, Ini 7 Desain yang Bakal Bikin Kamu Takjub)
Dr Alison Macintosh, penulis utama studi ini seperti dikutip dari Science Daily, Rabu (29/11/2017), mengatakan, dengan menafsirkan tulang perempuan dalam konteks spesifiknya, kita dapat melihat seberapa intensif, bervariasi, dan melelahkannya perilaku mereka.
Hal ini mengisyaratkan sejarah tersembunyi dari pekerjaan perempuan ribuan tahun lalu.