Laporan Wartawan Grid.ID - Lalu Hendri Bagus
Grid.ID - Pengacara Sunan Kalijaga geram dengan beredarnya video Salmafina Sunan yang terlihat sedang mabuk.
Ia menilai beredarnya video mabuk putrinya itu adalah bentuk pengkhianatan seorang teman yang ia nilai adalah bukan teman yang baik.
"Kalau dia memang seorang teman yang baik harusnya dia tidak meng-upload," ujar Sunan Kalijaga saat ditemui Grid.ID di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2019).
Baca Juga : Sunan Kalijaga Bantah Membela Salmafina Sunan Terkait Video Sang Anak yang Diduga Sedang Mabuk
Ia mengatakan teman putrinya itu sengaja memperlakukan Salmafina Sunan, seharusnya video tersebut tak beredar.
"Kalau dia mengupload dia sensor bagian bagian yang tidak pantas terlihat atau sebelum dia rekam dia bilang ke Salma, Salma duduknya yang bener dong. Itu yg namanya temen baik," kata Sunan Kalijaga.
"Jadi kalau saya melihat itu bukan temen baik namanya dia dengan sengaja," sambungnya.
Baca Juga : Di Hadapan Sang Ayah, Salmafina Sunan Akui Kejadian Sebenarnya Perihal Video Dirinya yang Diduga Mabuk
Hal tersebut dinilai sengaja dilakukan untuk mendongkarak popularitas dengan bertambahnya followers di Instagram
"Entah pada saat waktu itu saya tanya apa maksud dan tujuan kamu? Biar keren aja om. Biar kerennya dia, biar dia naik followers-nya tapi dengan cara mempermalukan kami," tutur Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga menginginkan seharusnya jika ingin dibantu mendongkrak popularitas, teman putrinya itu bisa melalukan dengan cara cara lain yang lebih positif, misalnya dengan membuat kegiatan di Panti Asuhan bersama dengan Salmafina Sunan.
"Harusnya kan bisa dengan cara cara positif, deket dengan salma bikin kek bareng ke yatim piatu. Itu juga bisa membuat satu aura yang positif. Gak perlu dia melakukan sesuatu yang istilahnya nginjek kepala keluarga kami untuk terkenal atau hebatnya dia dilihat orang gitu," tutup Sunan Kalijaga. (*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | Lalu Hendri Bagus Setiawan |
Editor | : | Nurul Nareswari |