Grid.ID - Nasib nahas dialami seorang pria yang salah mengambil botol sampo.
Hendak membersihkan rambut dan kulit kepala dengan sampo, pria ini malah mengambil cairan yang sangat berbahahaya.
Alih-alih sampo, pria ini justru keramas dengan menggunakan cairan pestisida.
Tentu saja cairan pestisida termasuk ke dalam golongan cairan berbahaya karena mengandung banyak racun.
Bagaimana tidak, cairan pestisida biasanya digunakan untuk membasmi serangga, terutama di ladang pertanian.
Mengutip berita terbitan South China Morning Post peristiwa nahas ini terjadi Kunming, sebuah daerah di Provinsi Yunnan, Tiongkok.
Baca Juga : Menelisik Pahlawan Perempuan di Tanah Bencana
Kejadian berawal saat pria yang tidak disebutkan namanya ini meletakkan botol berisi dichlorvos di sebelah botol sampo.
Dichlorvos atau dikenal juga dengan sebutan DDVP ini merupakan jenis pestisida yang biasa digunakan untuk membasmi serangga rumahan.
Selain itu, DDVP juga kerap digunakan di dalam lingkungan pabrik.
Baca Juga : Kisah Para Petani Garam di Pantai Talise
Pria tersebut baru menyadari kesalahannya setelah mencium aroma yang berbeda dari sampo yang ia gunakan.
Akibat kesalahannya ini, pria tersebut pun menderita berbagai efek samping.
Di antaranya adalah gemetar sampai berkeringat.
Pria tersebut pun mencoba untuk membilas cairan pestisida yang membasahi rambut serta kulit kepalanya, namun tidak berhasil.
Diduga panik dan tak tahu harus berbuat apa, menurut keterangan dokter jaga Unit Gawat Darurat tempat pria tersebut ditangani, ia justru membilas rambutnya dengan air dan cairan cuka.
Hal ini, menurut sang Dokter, justru memperparah keadaan.
Baca Juga : Serasa Orang Kaya Baru Gunakan Uang Sebagai Tisu Toilet, Rakyat Negara Ini Kini Kena Karma Hidup Melarat
"Dia mencoba untuk membilas kepalanya dengan air dan cairan cuka.
"Sebenarnya, hal ini justru memperparah keaadan," kata Wu Ying, dokter jaga Unit Gawat Darurat tersebut, sebagaimana Grid.ID kutip dari South China Morning Post.
Dalam penangannya, dokter akhirnya harus memangkas rambut si Pria untuk menghilangkan sisa-sisa pestisida.
"Kami harus menggunakan pisau cukur sekali pakai.
"Beberapa dokter membantu dengan cara memotong rambutnya dengan gunting dan baru dipangkas tuntas dengan pisau cukur," ungkap Wu Ying.
Sekilas info, mengutip pemberitaan dari World of Buzz, DDVP ini adalah salah satu jenis pestisida yang cukup berbahaya.
Penggunaannya sudah dilarang oleh Uni Eropa sejak 20 tahun yang lalu.
Kandungan racun yang sangat tinggi di dalam DDVP memiliki dampak buruk bagi lingkungan.
Sebenarnya DDVP ini juga sudah dilarang penggunaannya di beberapa wilayah di Tiongkok seperti Guangzhou.
Baca Juga : Demi Uang 800 Ribu, Nelayan Nekat Jual Hiu yang Sedang Hamil. Anak Hiu Dipaksa Keluar!
Namun DDVP masih ditemui peredarannya di wilayah lain, termasuk Kunming, tempat pria ini tinggal. (*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |