Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.
Grid.ID - Kabar memilukan kembali terdengar dari TKW asal Lampung yang tengah mengadu nasib di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Kepada keluarga, TKW asal Kota Metro, Lampung tersebut sempat menceritakan nasibnya yang tak kunjung membaik selama bekerja di Abu Dhabi.
Keluarga Juriah, TKW asal Lampung yang bekerja di Abu Dhabi, merasa ada kejanggalan yang terjadi pada putri kesayangan mereka.
Apalagi diketahui, Juriah sudah lama tak bisa dihubungi oleh pihak keluarga.
Baca Juga : Sebelum Jadi Penyanyi Terkenal, Anji Manji Sempat Jadi Guru SMK dan Penguji Bahasa Mandarin Para TKW
Dilansir Grid.ID dari Tribun Lampung, Kamis (28/3/2019), wanita berusia 29 tahun itu terakhir kali memberikan kabar pada keluarganya pada 13 Maret 2019.
Setelah hari itu, keluarga sama sekali tak bisa menghubungi Juriah.
Dalam percakapan terakhirnya, Juriah mengaku mengalami kekerasan selama tinggal di Abu Dhabi.
Hal ini seperti yang diungkapkan langsung oleh sang bunda.
"Dia kirim pesan singkat ke adiknya: 'Dek, teteh kembali ke kantor. Teteh mendapat kekerasan di kantor. Teteh ditempeleng, dipukuli'," ujar Kenni, ibu Juriah.
Pesan berisi keluh kesahnya tak hanya sampai di situ saja.
Di hari yang sama, warga Kecamatan Metro Pusat, Lampung ini sempat menelepon sang adik untuk minta didoakan.
Pasalnya hari itu ia mendapat ancaman mengerikan dari seseorang yang bekerja di agennya.
"Dia bilang minta doa bapak dan ibu."
"Saya diambil sama majikan lagi, tapi nanti sore dikembalikan ke kantor (Agen)."
"Tapi orang kantor ancamannya kalau kamu balik lagi ke kantor ini, kepala jadi di bawah kaki di atas," cerita sang ibunda.
Bahkan kepada Kenni, Juriah pun sempat minta dikirmkan uang sebesar Rp 50 juta.
Baca Juga : Kisah TKW Ponirah di Malaysia, 11 Tahun Tak Boleh Pulang dan Dilarang Gunakan Ponsel oleh Majikannya
Uang tersebut rencananya hendak ia gunakan sebagai uang tebusan agar diperbolehkan pulang ke tanah air.
"Kalau mau pulang bayar denda Rp 50 juta ke agen."
"Tolong bu carikan duit 50 juta biar saya ini pulang. Badan saya kurus dipukulin terus," tutur Kenni menirukan ucapan anaknya.
Namun sayang, itulah percakapan terakhir keluarga denga Juriah.
Baca Juga : Majikan Makan Enak di Restoran, TKW Disuruh Ngesot Menunggu di Luar
Sejak saat itu, Juriah seolah hilang kontak di Abu Dhabi.
Keluarga pun mengaku bingung harus mengadu ke mana.
Ditambah lagi mereka juga tidak tahu agen mana yang memberangkatkan anaknya ke Negeri Seribu Mimpi itu.
Melansir Tribun Medan, Juriah sebelumnya dikabarkan pernah menjadi TKW di Bahrain selama lima tahun.
Selama itu kehidupannya sebagai pekerja migran baik-baik saja.
Namun sayang, saat menjadi bekerja di Abu Dhabi, janda dua anak tersebut mengaku kerap mengalami kekerasan.
"Dia ini (Juriah) ditinggal suami, itu sudah delapan tahun."
"KTP dan ijazah juga disita pihak agen."
"Saya minta tolong untuk mencari agen yang memberangkatkan. Supaya anak saya bisa kembali ke pangkuan," lanjut sang ibunda.
Sementara itu, pihak, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Metro mengaku tidak pernah menerima rekomendasi keberangkatan Tenaga Kerja Indonesia atas nama Juriah.
Menurut Kabid Ketenagakerjaan Disnakertrans Metro, Afrizal, ada kemungkinan Juriah berangkat melalui agensi dari luar Metro.
Meski demikian, pihak Disnakertrans tetap akan membantu keluarga untuk mencari informasi tentang keberadaan Juriah saat ini.
"Nanti kita minta BP3 dicek ID-nya ada atau tidak."
Baca Juga : Melanie Subono Ungkap Rasa Prihatinnya Terhadap Kematian TKW Tuty Tursilawati
"Kalau dia terdaftar bisa terlihat. Tapi terdaftar atau tidaknya nanti bisa ditelusuri dari pihak penyalur."
"Karena BP3 ini sebagai layanan pengaduan akan membantu TKI baik yang legal maupun tidak," terang Afrizal.
Namun, bukan sekali ini saja kasus TKW yang terjadi di Abu Dhabi.
Menilik ke tahun 2018, ada beberapa kasus serupa yang cukup menggemparkan publik.
Baca Juga : Inul Daratista Akui Pernah Dijebak Untuk Jadi TKW Hingga Hampir Melacur
Salah satunya adalah kasusu TKW bernama Aan asala Karawang.
Melansir Kompas.com, Aan diketahui berangkat ke Abu Dhabi pada 13 September 2013 lalu.
Ia tercatat sebagai TKW legal.
Disponsori oleh Alek Amrullah, Aan diberangkatkan oleh PPTKIS Falah Rima Hudaity Bersaudara.
Baca Juga : Hilang Selama 13 Tahun di Yordania, TKW Asal Indramayu Ditemukan Dalam Kondisi Tak Bisa Bahasa Indonesia
Selama satu tahun, Aan bekerja di rumah seorang warga Emirat.
Namun, pada 2014 Aan pindah majikan.
Setelah dua tahun bekerja di majikan baru, keluarganya di Karawang menyebut Aan tak kunjung memberi kabar.
Suami Aan, Tabroni, tiba-tiba saja dapat kabar kalau istrinya dinyatakan terlibat pembunuhan dan akan dihukum pancung.
Baca Juga : Sempat Menghilang, Majikan Bergelar 'Datin' yang Aniaya TKW Indonesia Akhirnya Dijatuhi Hukuman Penjara
Di tahun 2018, pemerintah pun berupaya membebaskan Aan dari hukuman tersebut.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan,Tribun Lampung |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |