Bukannya Dilayani, Gadis Ini Malah Disuruh Melepas Jilbabnya oleh Seorang Pegawai Restoran Cepat Saji

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID - Kita memang hidup di tengah perbedaan.

Namun belum semua orang mampu menerima dan terbiasa dengan perbedaan itu.

Tak jarang seseorang menginginkan orang lain agar berperilaku atau memakai sesuatu yang sesuai dengannya.

Kali ini cerita datang dari Inggris.

(BACA: Dateng ke Kondangan Cuma Makeup 5 Menit, Begini Penampilan Cantik Prilly Latuconsina yang Bikin Geleng Kepala!)

Seorang pelajar berusia 19, kedapatan merekam video percakapan antara dirinya dengan seorang pegawai restoran cepat saji di Holloway, London Utara.

Videonya menjadi viral lantaran sang petugas menolak melayani pesanan sang gadis karena dia mengenakan jilbab.

Dilansir Grid.ID dari independent.co.uk Al Jazeera, gadis yang tidak ingin disebutkan namanya itu, mengaku tidak diizinkan mengantri oleh si pegawai.

"Ini hanya masalah melepasnya," kata si pegawai.

(BACA: Hanya Selebar 3 Meter, Rumah Ini Bisa Ditempati 3 Orang Tanpa Gangguan Privasi, Cocok Banget Buat Generasi Milenial yang Independen)

Dengan berani, si gadis muslim lalu menjawab, "Bukan hanya masalah melepasnya. Saya memakai ini karena alasan agama dan saya tidak malu melakukannya, dan saya akan antri dan saya akan mendapatkan makanan yang saya inginkan, karena ini tidak apa-apa. Karena itu, bukan urusanmu."

A Muslim woman was turned away at this McDonald's restaurant because she was wearing a hijab. pic.twitter.com/JQS4PhYbUO

— AJ+ (@ajplus) 3 Desember 2017

Ketika ada seseorang yang datang untuk membela sang gadis, si pegawai justru berkata, "Ini bukan urusanmu!"

Si gadis yang mulai kehilangan kesabarannya, lalu berkata, "Ini sangat bodoh."

(BACA: Dibangun Cuma dalam 3 Jam, Rumah Mini Ini Dalemnya Mewah Banget loh, Cocok Untuk Kaum Milenial Kayak Kamu)

Bukannya membela sang gadis, staf lain yang berusaha melerai ketegangan malah memintanya untuk berhenti merekam video tersebut.

McDonalds telah meminta maaf dan mengatakan petugas keamanan yang bertanggung jawab telah diskors. (*)

PROMOTED CONTENT