Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID – Krim wajah sudah menjadi salah satu produk yang hampir nggak pernah dilewatkan di setiap malamnya.
Sebagian wanita bahkan rela menghabiskan banyak uang untuk membeli krim wajah yang diklaim mampu mempercantik kulit wajah dengan embel-embel menangkal keriput serta mencerahkan atau memutihkan wajah.
Krim wajah yang berkualitas dan takarannya sesuai standar dapat membuat wajah lebih mulus, bebas jerawat dan melembapkan.
Tak heran, berbagai krim wajah yang dijual di klinik kecantikan atau dokter diminati para wanita.
(Jangan Sampai Salah ya, Ini Perbedaan Jenis Krim Wajah Malam Hari Untuk Kulit Kering dan Berminyak)
Namun, tak jarang pula yang merasa khawatir bahwa kulitnya akan ketergantungan.
Anggapan ini disertai pengalaman sejumlah wanita yang kulit wajahnya malah makin rusak parah saat lepas dari krim tersebut.
Begini kata pakar soal krim dokter penyebab kulit jadi ketergantungan.
Dokter Mustika dari Klinik Zap membenarkan bahwa memang ada beberapa krim yang dapat menyebabkan kulit kembali pada kondisi semula.
(Demi Kulit Mulus, Paris Hilton Habiskan 130 Juta Rupiah Untuk Krim Wajah Setiap Bulannya)
"Ada beberapa kondisi memang dimana saat menggunakan krim-krim itu akan menyebabkan breakout, dan dia akan kembali lagi ke kondisi semula," kata dokter Mustika saat ditemui Grid.ID di Zap Klinik, Jakarta, Kamis, (30/11).
Ia pun mengatakan bahwa sebenarnya yang membuat kulit semakin parah saat lepas dari krim tersebut disebabkan oleh jenis kulit dari setiap wanita.
"Sebenernya itu tergantung dari kondisi kulitnya, sih. Kalau misalnya dia cocok dan pasti kalau udah lepas dari krim itu dia nggak akan terjadi apa-apa. Tapi, kalau dari kulitnya sendiri sensitif, dan dibutuhkan aplikasi terus menerus, memang nanti akan kayak gitu kembali ke kondisi semula," jelas dokter Mustika.
(Cek Lagi, Krim Wajah Kamu Sudah Mengandung Bahan Ini Belum? Kalau Nggak Mana Bisa Cepet Kinclong!)
Biasanya, kebanyakan wanita menggunakan krim-krim tersebut hanya saat dalam kondisi wajah yang bermasalah, dan saat berhenti dari krim tersebut munculah masalah baru.
Hal tersebut dianggap wanita sebagai ketergantungan, padahal, itu disebabkan karena kondisi kulit yang berbeda-beda dan juga karena tidak dirawat secara rutin.
(Meski Menyandang Difabel Wanita Ini Mampu Meraih Emas dan Mengharumkan Nama Indonesia)
"Jadi, bisa dibilang bukan dari efek krimnya, tapi kondisi dari kulit itu sendiri, cocok atau nggaknya sama krim itu," pungkas dokter Mustika.
Nah, tuh! Jadi, sudah paham, kan? Sebaiknya tetap konsultasi dulu dengan dokter kulit, ya… (*)
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |