Grid.ID - Pura Tanah Lot di Tabanan, Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh turis.
Bukan tanpa alasan, Pura Tanah Lot Bali yang berada di atas batu karang itu memang menawarkan pemandangan indah.
Uniknya, Pura Tanah Lot ini ternyata dijaga oleh ular suci yang lebih berbahaya dan beracun dari kobra namun tak pernah menggigit manusia.
Baca Juga : 7 Tanda yang Bisa Bantu Deteksi Penyakit Jantung, Mulai dari Bibir Membiru Hingga Panjang Jari Manis
Tempat ibadah umat Hindu ini juga terkenal dengan air sucinya.
Di tengah pura di atas batu karang itu ada sumber mata air tawar yang muncul dari tengah-tengah lautan.
Air tawar ini dipercaya oleh umat Hindu sebagai air suci pembawa berkah.
Baca Juga : Disebut Bisa Memicu Kanker, ini 5 Fakta Ikan Mujair yang Harus Kamu Tahu!
Setiap harinya, para warga di sekitar Pura Tanah Lot selalu mengantar hasil bumi dan berdoa di pura serta meminum atau membasuh wajah dengan air suci tersebut.
Selain air suci, ada pula ular suci yang jadi salah satu daya tarik wisatawan di Tanah Lot.
Ular suci ini ada di gua yang terletak di seberang pura dan dijaga oleh seorang warga asli sekitar Tanah Lot lengkap dengan sesajen serta dupa di atas liang tempat tinggalnya.
Baca Juga : Jangan Panik Dulu, Begini Cara Aman yang Bisa Dilakukan saat Tersedak Jarum Pentul atau Duri Ikan
Selain memiliki sarang di dalam gua, ular suci Tanah Lot juga banyak ditemui di sekitar pura dan di sekitar sumber mata air tawar di tengah batu karang Tanah Lot.
Ular ini sering juga disebut ular poleng, dalam bahasa Bali artinya belang hitam-putih.
Ular suci Tanah Lot memiliki tubuh panjang dengan warna belang hitam-putih dan kadang abu-putih serta ekornya pipih, bukan tumpul memanjang.
Baca Juga : Sering Dianggap Jorok, Siapa Sangka Mandi Sekali dalam Sehari Ternyata Baik untuk Kesehatan!
Oleh salah seorang pemangku adat di Tanah Lot yang ditemui tim Intisari, ia menjelaskan asal-usul ular tersebut.
Bli Made, nama pemangku adat yang bertugas hari itu bercerita bahwa ular ini dipercaya muncul sebagai jelmaan dari sabuk atau selendang seorang Bramana dari Jawa bernama Danghyang Nirartha.
Dengan kesaktian Danghyang Nirartha, ia memindahkan sebongkah batu besar ke tengah laut lalu membangun sebuah pura untuk ibadah di atasnya.
Pura buatan Danghyang Nirartha itulah yang kita kenal sebagai Pura Tanah Lot yang artinya tanah di tengah lautan.
Lalu Danghyang Nirartha mengubah sabuk atau selendang yang dia kenakan menjadi ular-ular suci untuk menjaga Pura Tanah Lot.
Menurut Bli Made, itu menjadi salah satu alasan kenapa ular ini memiliki ekor pipih seperti ujung sabuk.
Umat Hindu di Bali percaya, berdoa sembari mengelus ular suci di Tanah Lot ini bisa membuat doa mereka terkabul.
Banyak yang berdoa mendapat keselamatan, rezeki hingga ingin dikaruniai anak.
2 Tahun Diselingkuhi, Istri Sah Nekat Bawa Tulisan Ini ke Konser yang Dihadiri Pelakor dan Suaminya
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |