Grid.ID - Meskipun menyakitkan, tak sedikit pasangan yang mau memaafkan kekasihnya yang ketahuan selingkuh.
Alasannya bermacam-macam, ada yang merasa masih cinta, ingin mencoba memperbaiki hubungan, hingga percaya kekasihnya tidak akan selingkuh lagi.
Namun buat kamu yang pernah diselingkuhi, jangan lagi tertipu karena nyatanya orang yang pernah selingkuh berpotensi mengulangi kesalahan yang sama, lho!
Apa sebenarnya yang membuat si dia yang sudah berjanji tidak akan pernah selingkuh lagi tetap mengulang perbuatannya?
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Nature Neuroscience, hal ini ada hubungannya dengan bagaimana tanggapan otak dan perasaan manusia terhadap tindakan berbohong.
Untuk mendeteksi hal ini, para peneliti di University College meminta para partisipan untuk membantu pasangan mereka menebak isi koin dalam gambar sebuah kaleng yang diburamkan.
Akan tetapi, bila tebakan pasangan tersebut melebihi jumlah koin yang ada, partisipan akan mendapatkan hadiah uang.
Baca Juga : Ramalan Zodiak 1 April 2019, Ini Hari yang Kurang Baik Bagi Taurus!
Alhasil, para partisipan pun berbohong dan melebih-lebihkan isi kaleng tersebut.
Para peneliti kemudian mengamati amygdala, bagian dari otak yang mengatur emosi, selama partisipan berbohong.
Ternyata, semakin sering partisipan berbohong, reaksi amygdala semakin menurun yang berarti rasa penyesalan juga semakin berkurang.
Hal ini sama dengan ketika pasangan Anda berbohong mengenai ke mana dia pergi dan siapa yang dia temui.
Baca Juga : Seorang Tetangga Akui Luna Maya Pernah Tinggal Satu Atap dengan Reino Barack Namun Sungkan Menegur
Penulis studi tersebut dan peneliti dari Princeton Neuroscience Institute, Neil Garrett, mengatakan, mungkin pada saat pertama kali Anda selingkuh, Anda merasa tidak enak dan bersalah.
Namun, di kali berikutnya, rasa bersalah berkurang dan perselingkuhan menjadi lebih besar.
Tak Hanya Bikin Retak Hubungan, Selingkuh Juga Bisa Bikin Penis Patah
Tak hanya membuat sakit hati, tak hanya membuat retak hubungan, selingkuh juga bisa membuat penis patah.
Baca Juga : Bermodal Kursus Salon, Angela Lee Mencoba Bisnis Kecantikan
Menurut Dr. Andrew Kramer dari Pusat Medis Universitas Maryland, AS, selingkuh, dan hubungan seks yang dilakukan di lingkungan yang tak biasa, boleh jadi meningkatkan risiko tersebut.
Dari keterangan Kramer, responden lelaki yang mengalami penis patah itu umumnya melakukan hubungan seks di tempat yang tak umum, termasuk di toilet atau di tempat kerja.
Sebagian besar mereka melakukan itu bukan dengan pasangan resmi mereka.
Baca Juga : Kisah Pilu Nenek 94 Tahun yang Terbiasa Tidur Memegang Baju Tentara Jepang Sambil Menangis
Dalam kondisi itu, mereka melakukan hubungan seks dengan tergesa-gesa dan dalam posisi yang tak umum.
“Semua faktor itu dapat membuat lelaki kurang bisa melindungi penisnya dari gerakan yang menyebabkan patah penis,” kata Kramer.
Patah penis merupakan luka yang terjadi saat penis ereksi.
Sebenarnya tidak ada tulang di penis.
Baca Juga : Pesona Thalia Putri Onsu dengan Rambut Curly Tuai Pujian Netizen!
Baca Juga : Luna Maya Liburan ke Jepang dengan Tas Mewah Harga Puluhan Juta Rupiah, Mengenang Mantan?
Jadi, patah di sini merujuk ke robeknya atau tercabiknya membran serabut yang disebut tunica albuginea. Membran ini mengelilingi jaringan spon yang berada di bagian tengah penis.
Source | : | Kompas.com,intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |