Grid.ID - Tinggal di kota besar dengan dunia modern yang serba cepat kadang membuatmu lelah dan penat.
Buat kamu yang ingin menenangkan diri dari segala hiruk pikuk kota dan dunia modern bisa coba mengunjungi Kampung Naga yang berada di Tasikmalaya.
Kampung Naga ini memang menjadi destinasi wisata tepat buat kamu meneyepi sambil bersantai menikmati pemandangan alam yang indah.
Baca Juga : Menetap dan Punya Anak di Kota ini, Kamu akan Dibayar Rp140 Juta dan Diberikan Rumah Gratis!
Destinasi wisata ini berada di Desa Neglasari, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Desa seluas 1,5 hektare ini masih sangat hijau dan tidak terpengaruh modernisasi sama sekali.
Di Kampung Naga, Anda akan melihat ratusan pohon eboni, sawah-sawah membentang, dan sungai Ciwulang yang mengalir jernih.
Untuk sampai ke sana, Anda harus berjalan kaki dan menuruni 439 anak tangga.
Baca Juga : Gara-gara Tak Mau Diam, Orang Tua ini Tega Himpit Anaknya dengan Beban 81 Kg Hingga Tewas dan Otaknya Rusak
Meskipun cukup menguras tenaga, tetapi saat menyusuri jalan masuk ke desa, Anda akan dibuat terpukau dengan rumah-rumah bernuansa alam yang terbuat dari bambu, kayu, daun nipah, dan daun palem.
Ada sekitar 300 penduduk yang tinggal di Kampung Naga.
Mereka hidup dengan sederhana dan harmonis.
Tidak hanya terhadap sesama penduduk lokal, mereka juga ramah kepada turis domestik maupun asing.
Baca Juga : Jangan Lagi Tertipu, Nyatanya Orang yang Pernah Selingkuh Berpotensi Mengulangi Kesalahan yang Sama!
Hidup tanpa listrik dan musik
Di tengah gempuran teknologi yang berkembang pesat, warga Kampung Naga menolak tawaran pemerintah akan fasilitas listrik.
Mereka juga tidak memakai gas LPG dan memasak dengan tungku.
Kegiatan sehari-hari di desa ini dilakukan secara manual.
Selain itu, Kampung Naga juga melarang siapa pun untuk membunyikan musik.
Namun, jangan khawatir. sebagai gantinya, Anda dapat mendengarkan suara alam yang merdu.
Baca Juga : Kisah Pilu Nenek 94 Tahun yang Terbiasa Tidur Memegang Baju Tentara Jepang Sambil Menangis
Mulai dari kicauan burung, air mengalir, angin, serangga, dan gemerisik pohon.
Di desa ini, Anda benar-benar 'menyatu' dengan alam.
Kampung Naga merupakan tempat cocok bagi Anda yang ingin menyepi.
Tanpa listrik, Anda bisa menikmati malam yang damai dan tenang dengan cahaya remang-remang dari lampu vayer.
Jika ingin menginap di Kampung Naga, Anda harus membuat janji dengan pemandu dan meminta izin kepada penduduk lokal terlebih dahulu.
Perhatikan peraturan dan nilai-nilai yang ada di sana. Sebab, desa ini masih memegang erat tradisi leluhur.
Tradisi yang kuat
Di Kampung Naga, terdapat beberapa tempat keramat yang tidak boleh dimasuki atau difoto.
Tempat tersebut hanya boleh dimasuki oleh para tetua.
Kuatnya penduduk lokal dalam memegang tradisi juga dapat dilihat pada rumah-rumah yang didirikan di kampung ini.
Bangunan rumah harus menghadap utara atau selatan.
Sementara masjid dan balai desa harus mengarah ke timur atau barat.
Selain itu, selama bertahun-tahun, penduduk desa tidak pernah menambah atau mengurangi jumlah rumah yang ada dan tetap bertahan pada angka 111.
Warga Kampung Naga juga kerap melaksanakan upacara Hajat Sasih secara rutin.
Menurut keterangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada dasarnya, upacara Hajat Sasih adalah sebuah upacara berupa ziarah dan pembersihan makam leluhur yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai yang ditetapkan dalam kalender Islam.
Baca Juga : Berhati Dermawan, Ria Ricis Borong Dagangan Penjual Siomay Sampai Habis
Sebelum pelaksanaan, para peserta upacara harus melaksanakan beberapa hal.
Diantaranya, diwajibkan mandi dan membersihkan diri dari segala kotoran di sungai Ciwulan.
Hajat Sasih merupakan titik puncak dari rasa tunduk dan patuh kepada leluhur mereka.
Cara menuju ke Kampung Naga
Kampung Naga terletak 30 km dari pusat kota Tasikmalaya.
Anda bisa menuju desa ini dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat dengan waktu perjalanan kurang lebih satu jam dari pusat kota.
Baca Juga : Kuasa Hukum Sebut Vanessa Angel Terkejut karena P21 Terlalu Mendadak
Jika menggunakan pesawat, maka Anda bisa mendarat di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung.
Kemudian, Anda harus melanjutkan perjalanan darat dengan motor atau mobil ke Tasikmalaya, lalu Kampung Naga.
Karena letak Kampung Naga berada jauh di bawah tebing, maka Anda harus menuruni sekitar 439 anak tangga sebelum akhirnya sampai di desa yang hijau dan tak terpengaruh modernisasi ini.
Bagaimana?
Tertarik berkunjung ke Kampung Naga untuk hilangkan penat dari kesibukan dunia modern? (*)
Artikel ini pernah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul "Menyepi dari Dunia Modern dan Teknologi di Kampung Naga Tasikmalaya"
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |