Grid.ID - Siapa yang kenal boneka barbie?
Banyak anak perempuan yang memaninkan jenis permainan ini.
Namun kebanyakan boneka berbie mengenakan pakaian yang kebarat-baratan.
Untungnya kali ini muncul kabar gembira untuk kita semua.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, produsen boneka Barbie, PT Mattel Indonesia, tengah menyiapkan produk boneka Barbie dengan balutan kain khas Indonesia yakni kain batik.
"Kami mendorong PT Mattel Indonesia untuk membuat edisi khusus Indonesia baik Barbie maupun Hot Wheels-nya yang juga bisa dipasarkan ke seluruh dunia,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan resmi, Selasa (5/12/2017).
Perusahaan yang memiliki lini produksi di Cikarang, Jawa Barat, ini telah memasok 60 persen ke seluruh pangsa pasar (boneka Barbie) global atau telah mengungguli produksi China.
Oleh karena itu, Kemenperin terus mendorong agar industri ini semakin produktif dan berinovasi untuk menciptakan produk mainan yang mendidik dan menyenangkan.
(BACA: Meski Menyandang Difabel Wanita Ini Mampu Meraih Emas dan Mengharumkan Nama Indonesia)
“Hari ini di-launch Barbie Batik, menunjukkan Mattel akan mem-branding produk asli Indonesia,” paparnya.
Peluncuran Barbie dengan kain batik tersebut untuk menandai perayaan 25 tahun PT Mattel Indonesia yang merupakan anak usaha dari Mattel Inc yang bermarkas di California, Amerika Serikat.
Presiden Direktur PT Mattel Indonesia, Roy Tandean menyampaikan, perusahaan terus memperkuat pusat produksi bonekanya melalui kolaborasi dengan industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia.
“Saat ini, kami memproduksi hingga dua juta boneka per minggu dengan lebih dari 500 pemasok dan IKM yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rantai pasokan Mattel,” tuturnya.
(BACA: Inilah 4 Hal yang Bisa Kamu Pelajari dari Hubungan Pangeran Harry dan Tunangannya, Meghan Markle)
Namun, belum dijelaskan lebih lanjut terkait kapan peluncuran massal secara resmi boneka Barbie dengan kain motif batik.
Menurut Mattel, Barbie batik masih akan dikembangkan lagi sebelum benar-benar diluncurkan di pasar.
Menperin mengungkapkan, pihaknya tengah mengusulkan suatu skema insentif baru bagi industri nasional agar kinerjanya semakin produktif dan berdaya saing di tingkat global.
Salah satunya untuk industri padat karya berorientasi ekspor, yang akan diberikan fasilitas berupa pengurangan pajak melalui penghitungan berbasis kepada jumlah penyerapan tenaga kerjanya.
(BACA: Ketahui Bakat Tersembunyi Berdasarkan Zodiakmu, wah Apa ya Kira-kira?)
"Misalnya, mereka mempekerjakan sebanyak 1.000, 3.000 atau di atas 5.000 tenaga kerja. Itu kami akan berikan scheme tax allowance tersendiri. Ini yang sedang kami bahas dengan Kementerian Keuangan," ungkapnya.
Berdasarkan data Kemenperin, ekspor komoditas mainan sampai dengan bulan September tahun 2017 ini mencapai 228,39 juta dollar AS atau naik sebesar 8,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 (YoY) sebesar 209,59 juta dollar AS.
Selanjutnya, penyerapan tenaga kerja di sektor industri mainan sebanyak 23.116 orang dengan nilai investasi pada tahun 2016 sebesar 14,76 juta dollar AS dan sampai kuarta III tahun 2017 telah mencapai 9,52 juta dollar AS. (*)
(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Produsen Boneka Barbie Siapkan Barbie Berbusana Batik Indonesia)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri