Grid.ID - Pasti risih dan merasa terganggu bukan dengan keberadaan nyamuk dirumah?
Bahkan nyamuk menyebabkan berbagai penyakit mematikan seperti malaria dan demam berdarah.
Hal ini tentu berbahaya bagi anggota keluarga terutama anak.
Yang terbesit untuk mengusir nyamuk atau sekadar mencegah nyamuk mengigit tubuh kita, yaitu dengan menggunakan obat anti nyamuk.
Namun, tahukah kamu, obat anti nyamuk dengan penggunaan disemprot, dibakar, dipanaskan (dengan listrik), maupun yang dioleskan ke tubuh semuanya tak menjamin keamanan bagi kesehatan manusia, apalagi pada anak dan bayi.
Mengapa tidak aman? Karena obat anti nyamuk terbuat dari bahant kimia sintetik.
Seperti senyawa kimia organofosfat dan karbamat, yang termasuk dalam golongan pestisida.
Kedua bahan kimia tersebut bisa menghambat kerja enzim acetylcholinesterase (AChE), yaitu enzim yang berkerja pada sistem sawar otak dan dapat memicu transfer sinyal (neurotransmitter) pada saraf manusia.
"Jadi jika kita merasa pusing, mual, setelah mencium obat anti nyamuk, itu tandanya kita sudah keracunan,” Papar Dr. rer. nat. Budiawan.
Selain bahan kimia organofosfat (diklorvos/DDVP) dan karbamat (antara lai, propoxur), kebanyakan obat anti nyamuk yang beredar saat ini mengandung bahan kimia aktif golongan pyrethroid, diantaranya allethrin, bioallethrin dan transflutrin.
Source | : | nakita,Grid Health |
Penulis | : | None |
Editor | : | Dianita Anggraeni |