Grid.ID - Pada 3 Juli 2003 silam, kesiapsiagaan TNI AU dalam menjaga ruang udara nasional di uji.
Ditengah embargo persenjataan negara-negara Barat, boleh dibilang tingkat Readiness jet tempur AU Indonesia sangat rendah.
Akibatnya, banyak terjadi pencerobohan oleh pesawat asing yang asik slonong boy masuk ke Indonesia tanpa izin.
Pada waktu itu, terpantaulah kapal induk USS Carl Vinson (CVN-70) yang di kawal 2 Fregat dan Destroyer AL Amerika (US Navy).
Gugus tempur Armada ke-7 AS itu berlayar dari Singapura dan hendak menuju Australia melewati Selat Karimata (ALKI I) lalu masuk ke Laut Jawa.
Namun saat melewati perairan Bawean, USS Carl Vinson menerbangkan 9 F/A-18 Hornet dari dek mereka untuk latihan rutin harian tepatnya pukul 11 siang.
Akibat latihan tak berizin tersebut, penerbangan sipil di Indonesia terganggu.
Akhirnya MCC (Military Civil Coordination – Pusat Koordinasi Radar Sipil – Militer) Ngurah Rai, Bali, melaporkan kegiatan ilegal US Navy ini ke Pusat Operasi Sektor (Posek) Hanudnas II Makassar.
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | GridHot.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Seto Ajinugroho |