Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Tak sedikit publik figur yang belum mengetahui larangan terhadap menggunakan bulu dan tubuh hewan sebagai aksesori.
Tak sedikit juga yang masa bodoh dengan giat perlindungan hewan yang digagas oleh organisasi perlindungan hewan.
Bulu hewan kerap dijadian ikon fesyen dengan harga selangit.
Misalnya, baru-baru ini Syahrini disebut menggunakan bulu hewan pengerat ChinChilla untuk syalnya. Kemudian Lucinta Luna dengan bangganya memamerkan menggunakan syal dari bulu dan bagian tubuh rubah.
Baca Juga : Hanya Masalah Ayam Kentucky, Seorang Ibu Nekat Setrika Tubuh Anaknya Sampai Melepuh
Pemiliki organisasi perlindungan hewan Animal Defender Indonesia, Donny Herdaru juga ikut gemas dengan keduanya.
"Empati itu berkaitan dengan keterdidikan. Misal orang yang tidak punya pendidikan lalu tidak punya empati, kita masih maklum,"
"Tapi ini kan Lucinta Luna dan Syahrini, tentunya orang-orang yang terdidik," kata Donny Herdaru, kepada Grid.ID melalui sambungan telepon, Sabtu (6/4/2019).
Baca Juga : Dipindahkan ke Rutan Medaeng, Psikologis Vanessa Angel Semakin Membaik
Donny mengatakan, harusnya Lucinta Luna dan Syahrini dibekali pengetahuan bagaimana sulitnya hewan mempertahankan bulunya.
"Syal dan mantel bulu hewan itu, berarti hewan harus dibunuh kan? Bulunya itu tidak rusak, artinya apa hewannya dibunuh hati-hati, paling kepalanya dikepruk (dipukul). Ada metode yang kejam dibalik itu,"
"Bulu itu dibutuhkan sama hewannya, bukan sama kita. Kalo kita bisa pake selimut kok," lanjut Donny.
Baca Juga : Kisah Pertarungan Terbesar Muhammad Ali Melawan Rasisme dan Bangkitkan Nama Islam di Amerika Serikat
Saking kesalnya, Donny berseloroh 'menantang' Syahrini dan Lucinta Luna mengunakan kulit manusia.
"Kalau berani pakai kulit orang dong, uh sangar banget nih hahaha kan sama-sama mahluk hidup," tandasnya sembari tertawa.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Menda Clara Florencia |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |