Grid.ID - Anda mungkin pernah menerima pesan berantai lewat WhatsApp soal beredarnya kripik jamur mengandung narkoba.
Bagi yang belum, beginilah isi pesan tersebut :
kepda yang terhormat, Ka BNN, Irtama, Para Deputi, Para Irwil, Para Direktur, Para Karo, Kapuslitdatin dan Kabag Humas. Mohon ijin melaporkan bahwa Lab BNN telah menguji sampel keripik jamur yang dikirimkan Dit IV Narkoba Polri pada Hari Rabu sore dan selesai dianalisis Kamis siang, dengan hasil ; POSITIF MENGANDUNG PSILOSIN ( Gol 1 Narkotika).
( BACA : Parah, Nggak Bisa Putar Balik Mobil, Netizen Minta Polisi Ini Ikut Ujian Mengemudi Lagi! )
Hati2. ini keripik ternyata mengandung NARKOBA.. makanya home made .. sudah dicek oleh BNN.
# Paraaah.. segala cara dilakukan utk menghancurkan generasi muda , agar penjualan narkoba lancar terus terus terus tak pernah putus.
Kriipik Jamur ini banyak dijual di Bandung.
Sampaikan kepada anak2 / keponakan / siapapun , terOOO pesan berantai tersebut bukanlah hoax. ?
( BACA : Kisah Pilu Seorang Pria yang Salah Diagnosis Terkena HIV Selama 7 Tahun, Gagal Nikah dan Ingin Bunuh Diri )
Nah, pesan berantai itu ternyata bukan hoax loh.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Kapolrestabes Kombes Pol Bandung Hendro Pandowo, menegaskan isi pesan itu bukan hoax
“Kami sudah mendapatkan instruksi untuk mewaspadai beredar luasnya keripik jamur tersebut," ujar Hendro di Mapolrestabes Bandung, Rabu (6/12/2017).
Bahkan, Hendro menyebut, pihaknya sudah menyita 47,5 kg kripik itu dari sebuah toko online di Lembang, Bandung.
Sementara di Kota Bandung, ucap dia, belum ada temuan dan informasi adanya keripik jamur mengandung narkotika tersebut.
"Di Kota Bandung sendiri kami belum menemukan dan mendapatkan peredaran atau penjualan bebas keripik jamur itu," kata Hendro.
Kepolisian Surabaya juga tengah melakukan razia serta pengawasan untuk mencegah beredarnya keripik itu.
Dikutip Grid.ID dari Surya.co.id, keripik jamur itu disebut polisi bermerk Snack Good.
BNN sendiri sudah melakukan uji laboratorium dan hasilnya postitif mengandung psilosibin atau narkotika golongan 1. (*)
Thariq Halilintar Bantah Isu Belum Move On dari Fuji Usai Kepo Postingan Aisar Khaled, Kini Klarifikasi
Penulis | : | Aji Bramastra |
Editor | : | Aji Bramastra |