Grid.ID - Saat ini tak sedikit orang tua yang membebaskan anak mereka bermain dengan gadget.
Alasannya sederhana, anak bisa lebih anteng saat diberikan gadget sementara orang tua mereka bekerja atau melakukan aktivitas.
Namun kebiasaan memberikan gadget pada anak ini juga perlu dikontrol karena salah-salah buah hatimu justru kecanduan bahkan biasa mengancam kesehatannya.
Baca Juga : Heboh, Jasad Satu Keluarga ini Masih Utuh Meski Sudah Dikubur Bertahun-tahun, Ternyata ini Penyebabnya!
Seorang terapis kecanduan dari Inggris bahkan menyebut, memberikan ponsel ke anak sama seperti "memberinya segram kokain".
Waktu yang dihabiskan seseorang untuk mengirim pesan di aplikasi percakapan atau membalas komentar di media sosial bisa menyebabkan kecanduan pada anak remaja, seperti halnya narkoba dan alkohol.
Mandy Saligari, spesialis kecanduan dari klinik rehabilitasi Harley Street London, mengatakan bahwa kecanduan gadget seharusnya juga diatasi seperti halnya kecanduan narkoba.
Baca Juga : 3 Alasan yang Membuat Pria Sering Memutuskan Hubungan saat Wanita Mulai Jatuh Cinta
"Saya selalu mengatakan, saat Anda memberikan tablet atau ponsel ke anak, itu seperti memberikan mereka sebotol wine atau segram kokain. Apakah kita siap membiarkan mereka dengan benda itu di balik pintu?" katanya.
Ia menjelaskan, penggunaan gawai yang berlebihan memiliki dampak yang sama pada otak seperti halnya obat-obatan terlarang.
"Saat membicarakan perilaku kecanduan, biasanya orang langsung melihat pada zat berbahaya. Padahal, pola perilaku itu bisa mewujud dalam berbagai bentuk, misalnya obsesi pada makanan, melukai diri, atau mengirim teks bernuansa seks," katanya.
Baca Juga : Orang Tua Wajib Simak, Ternyata Begini Cara Membedakan Anak Kurus yang Sehat dan Kurang Gizi!
Di kliniknya, Saligari, mengatakan bahwa dua pertiga pasiennya adalah remaja berusia 16-20 tahun.
Ia menyebut peningkatannya sangat dramatis dalam 10 tahun terakhir.
Dalam survei terbaru yang melibatkan 1.500 guru di Inggris terungkap, dua pertiga responden mengaku sadar murid mereka berbagi konten bernuansa seksual, dan sekitar 1 dari 6 anak sudah melakukannya sejak usia SD.
Baca Juga : Perhatikan 3 Teknik Menyetir ini Saat Melewati Tanjakan dan Turunan agar Terhindar dari Kecelakaan
"Banyak pasien saya yang baru berusia 13-14 tahun dan melakukan sexting menganggap itu adalah hal yang normal," katanya.
Perilaku sexting itu bukan hanya mengirimkan kata-kata bermuatan seks tapi juga mengirimkan foto diri telanjang.
Hal itu dianggap normal jika orangtua atau orang dewasa tidak mengetahuinya.
Menurut Saligari, jika anak sejak kecil sudah diajarkan untuk menghargai dirinya, perilaku mengeksploitasi diri seperti itu tidak mungkin terjadi.
"Ini adalah isu menghargai diri dan identitas diri," katanya.
(Lusia Kus Anna) (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memberi Anak Ponsel Sama dengan Memberinya Kokain".
5 Arti Mimpi Mandi Air Hujan, Tak Perlu Khawatir, Simbol Keberuntungan dan Kesuksesan, Begini Ulasannya!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |