Hati-Hati! Konsumsi Kalsium dan Vitamin D Berlebih Bisa Tingkatkan Kanker, Begini Penjelasannya

Laporan Wartawan Grid.ID, Nopsi Marga Handayani

Grid.ID - Untuk meningkatkan kesehatan tubuh, orang-orang biasanya mengonsumsi vitamin.

Vitamin dirasa dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang.

Namun ada sebuah studi yang menunjukkan fakta sebaliknya, yakni suplemen dan vitamin hanya memiliki sedikit efek bagi tubuh.

Baca Juga : 3 Rekomendasi Vitamin Rambut di Bawah Rp 50 Ribu untuk Kamu yang Rajin Catokan!

Melansir laman Daily Mail, beberapa suplemen tambahan seperti kalsium dan vitamin D bahkan disebut dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Sebuah penelitian yang dilakukan kepada lebih dari 27.000 orang di Amerika Serikat menemukan bahwa nutrisi alami yang terkandung dalam makanan (bukan suplemen tambahan), dapat menurunkan risiko kanker.

Penelitian dari Universitas Tufts membandingkan asupan berbagai nutrisi dengan tingkat kematian semua penyakit, terutama kardiovaskular dan kanker.

Baca Juga : Mengandung Vitamin C, Buah Nangka Bisa Melawan Kanker Dalam Tubuh

Asupan vitamin A dan K alami yang diperoleh dari makanan dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker.

Melansir dari laman Daily Mail, orang yang mengonsumsi suplemen pabrikan berupa Kalsium lebih dari 1000 miligram per hari memiliki risiko kematian yang lebih tinggi hingga 53%.

Ilmuwan terkemuka Dr. Fang Fang Zhang, mengatakan "penting untuk memahami peran nutrisi dan sumbernya bagi kesehatan," dikutip Grid.ID dari laman Daily Mail.

Baca Juga : 3 Jenis Vitamin Ini Bisa Atasi Rambutmu yang Dipenuhi Oleh Uban

Akan tetapi ini tidak berlaku bagi orang dengan asupan gizi yang rendah.

Profesor Hugh Montgomery, dari UCL Institute Human Health and Performance, mengatakan "meningkatkan perawatan tubuh dengan vitamin secara rutin hanya memberikan sedikit efek baik."

Vitamin D dan K yang mengurangi risiko kanker hanya berasal dari makanan alami bukan suplemen pabrikan.

Vitamin dan suplemen bukanlah jaminan untuk membuat tubuh tetap sehat, melainkan gaya hidup dan pola makan yang menentukan. (*)

PROMOTED CONTENT