Grid.ID - Jelang peringatan hari Kartini 2019, selain sejarah mengenai sang pahlawan, ada sebuah kisah nelangsa para cicit RA Kartini.
Peringatan hari Kartini 2019, terungkap fakta baru tentang kisah nelangsa para cicit RA Kartini.
Jelang hari peringatan Kartini 2019, mari tengok seperti apa kisah nelangsa para cicit RA Kartini ini.
Fakta mengenai kisah nelangsa para ciciti RA diketahui sejak setahun lalu, tepatnya pada peringatan hari Kartini tahun 2018 silam.
Baca Juga : Hari Kartini 2019: Perayaan Unik Sambut Hari Kartini di Indonesia, Ada Apa Saja?
Sebelum menengok kisah nelangsa para cicit RA Kartini, mari kita lihat sejarah garis keturunan sang Raden Adjeng.
Mengutip dari Wikipedia disebutkan bahwa Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, yang lahir pada 21 April 1879.
Wanita dengan nama lengkap Raden Ayu Kartini Djojo Adhiningrat ini, dijodohkan dengan Bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.
Bisa dilihat bahwa garis keturunan RA Kartini adalah keturunan bangsawan.
Raden Adjeng Kartini dikaruniai anak pertama, dan sekaligus anak terakhir bernama Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada 13 September 1904.
Karena beberapa hari setelah melahirkan, tepatnya pada 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun.
Diberitakan oleh Kompas.com, putra Kartini, Soesalit Djojoadhiningrat menikahi seorang wanita bernama Siti Loewijah.
Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai putra yang bernama Boedi Soesalit yang merupakan cucu Kartini satu-satunya.
Boedi Soesalit ini lalu menikah dengan seorang perempuan bernama Sri Bidjatini,dan dikaruniai lima orang anak.
Kelima anak mereka bernama Kartini, Kartono, Rukmini, Samimum dan Rachmat.
Namun, sejak ayah mereka meninggal, kehidupan cicit kartini ini jauh dari kata sejahtera.
Dari kelima cicit itu, cicit yang bernama Kartini yang memiliki kehidupan yang ekonominya relatif baik.
Cicit bernama Kartono dan Samimum diketahui berprofesi sebagai tukang ojek, sedangkan Rukmini telah ditinggal mati suaminya.
Kehidupan ekonomi Rukmini juga sangat memprihatinkan.
Cicit yang paling muda Rahcmat, diketahui telah meninggal dunia.
Para cicit Kartini ini tidak tinggal di tanah kelahiran nenek buyut mereka, mereka semua menetap rumah bantuan pemerintah di daerah Parung, Bogor.
Baca Juga : Hari Kartini 2019: Intip Inspirasi Kebaya Ala Para Ibu Negara, Mulai dari Iriana Widodo Hingga Ani Yudhoyono
Akan tetapi, setelah kematian sang ayah, mereka diminta untuk meninggalkan rumah bantuan pemerintah tersebut, karena dianggap sudah tidak berhak lagi. (*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,wikipedia |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |