Laporan wartawan Grid.ID, Ismayuni Kusumawardani
Grid.ID - Belakangan tren rumah pohon sangat berkembang.
Biasanya rumah-rumah ini dijadikan penginapan atau hotel.
Menawarkan kenyaman di mana penghuni hotel bisa bercengkaram dengan alam terbuka, hotel-hotel seperti ini juga memiliki fasilitas yang juga tidak kalah mewah.
Satu di antaranya adalah sebuah rumah pohon karya seorang arsitek Italia Claudio Beltrame.
Dikutip wartawan Grid.ID dari laman Curbed, ia terinspirasi oleh bentuk kerucut pohon pinus dan teori kritis tentang ruang-ruang untuk mendesain Pigna.
Dibandingkan pohon pinus yang kerucut, rumah pohon ini lebih mirip sarang lebah dari luar.
Rumah pohon bundar yang dibangun 9 meter di atas dataran tinggi di Pegunungan Alpen Italia.
"Tempat peristirahatan di pohon selalu menjadi tempat terbaik untuk bermimpi," kata Beltrame kepada Dezeen.
(BACA: VIDEO: Ujung Sepatu Hantam Perut Balita, Ayah Durhaka Perlakukan Anak Bak Binatang)
"Mereka adalah tempat primitif manusia dan tempat kebebasan dan refleksi."
Tempat tinggal elips ini dikembangkan melalui kerja sama dengan seorang spesialis kayu di DomusGaia.
Dilapisi sirap, struktur interiornya dibuat dengan kayu lapis silang yang ditekuk melengkung dan tersekat dengan serat kayu.
Sebuah jembatan panjang membentang dari sisi bukit di belakang rumah untuk memberi akses kepada pengunjung.
(BACA: Nggak Nyangka! Inilah Hubungan Tanning Indoor dan Depresi, Bisa Gitu Ternyata.....)
Uniknya lagi rumah pohon ini bertingkat tiga, dengan panorama 360 derajat penuh dari lantai paling bawah.
Bagian tengahnya terdapat ruang dapur, ruang tamu, dan balkon.
Sementara, pada lantai tiga ada kamar tidur, yang menampilkan penmandangan langit pada malam hari.
(BACA: Mengagumkan! Dua Wanita Asal Inggris Ini Berhasil Ubah Bus Menjadi Hunian untuk Para Tunawisma)
Pemandangan yang membuat pengunjung ingin menjejakkan kakinya bak di luar angkasa.
Beltrame berharap rumah berbentuk unik ini akan mendorong pengunjung liburan untuk berkcengkrama kembali dengan alam. (*)