Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 081, Bekasi, Ahmad Salahudin tewas tertabrak sebuah truk.
Ahmad Salahudin diduga kelelahan setelah semalaman merekap perhitungan suara di TPS.
Ahmad Salahudin dikatakan baru selesai menghitung suara Pemilu 2019 pada pukul 04.00 WIB.
Baca Juga : Beratnya Seperti Satu Buah Apel, Bayi Terkecil di Dunia Akhirnya Pulang Usai 7 Bulan Berjuang Hidup
Kemudian korban langsung mengantar anaknya yang akan ujian di salah satu pondok pesantren di Depok, Jawa Barat, dengan sepeda motor.
"Jam 05.00 baru mengantar (rekapan hasil hitung suara ke kelurahan) dan langsung berangkat karena anaknya jam 07.00 harus ujian."
"Bisa dipastikan kondisi fisiknya sudah lelah ya karena, kan mengurus TPS sampai pagi."
"Fisiknya lemah, mata ngantuk," ujar kakak korban, Ahmad Saefudin.
Saat mengantarkan anaknya, peristiwa nahas itu pun terjadi.
Diwartakan Tribun Jabar, Kamis (18/4/2019), tabrakan tersebut terjadi di Jalan Raya Pekayon.
Korban mencoba menyalip sebuah mobil hingga menabrak truk dari arah berlawanan.
"Dia (korban) mau nyalip, tetapi enggak dapat."
"Mobil yang rusak bemper depan, kondisi motornya hancur bagian depan, motor Yamaha Mio merah," kata Ahmad.
Baca Juga : Sikap Syahrini ini Berhasil Luluhkan Hati Orang Tua Reino Barack hingga Direstui Jadi Menantu
Akibat kecelakaan tersebut, korban luka serius di bagian wajah hingga tewas saat perjalanan menuju rumah sakit terdekat.
Sementara itu, anak korban selamat dan mengalami luka ringan.
"Intinya saya dari pihak keluarga menerima kejadian ini karena ini musibah," kata Ahmad.
Mengetahui kejadian ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi berharap setelah pelaksanaan pemungutan suara, ada evaluasi jam kerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
"Saya kira ke depannya perlu ada evaluasi secara menyeluruh."
"Karena tugas KPPS sekarang memang jadi sangat berat karena serentak ini, ada 5 surat suara, kan ngitungnya lama, masyarakat juga ikut bingung," ujar Ketua KPU Kota Bekasi Nurul Sumarheni, dikutip dari Tribun Jakarta, Sabtu (20/4/2019).
Baca Juga : Kolaborasi Bersama, Rizky Febian Bongkar Sifat Asli Marion Jola!
Nurul Sumarheni menilai jam kerja KPPS dianggap terlalu berat.
Itu terlihat dari proses penghitungan suara yang rata-rata baru rampung di atas jam 1 dini hari.
Bahkan ada beberapa TPS yang baru menyelesaikan penghitungan suara menjelang subuh. (*)
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Penulis | : | Grid Reporter |
Editor | : | Nurul Nareswari |