Grid.ID - Di Twitter, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai Hari Anti Korupsi Sedunia yang dirayakan setiap 9 Desember.
Postingan ini sebenarnya membahas korupsi, regulasi dan antisipasi bahaya korupsi yang dimulai dari keluarga.
Namun, di saat perhatian netizen terpusat pada pesan korupsi, ada juga yang salah fokus melihat foto yang diunggah Jokowi.
Dalam foto itu, Jokowi terlihat berbicara ke audiens mengenai Tingkat Kepercayaan Terhadap Pemerintah (OECD-Government at a Glance 2017).
(Baca juga: Sudah Membaik, Begini Kondisi Edison 'Stuntman' Wardhana Setelah Operasi...)
Presentasi Presiden saat itu ditambahi lewat layar infografis yang menunjukkan Indonesia dan Swiss berada di rangking tertinggi.
Beberapa netizen melihat ada kejanggalan pada bendera Jerman yang ditayangkan pada infografis di belakang Jokowi.
"saya salfok ke bendera jermannya pak," tulis @_memeed.
"Jerman????," tulis @zidich.
"German's flag tho," tulis @ogiyak.
(Baca juga: Nggak Sembarangan Pilih Cowok, Ternyata Ini Kriteria Pacar Idaman Syifa Hadju!)
Bendera Jerman di layar ternyata terlihat mirip bendera Indonesia.
Jika dilihat sekilas, bendera Jerman yang terdiri dari tiga warna, hitam, merah, dan kuning, di layar malah nampak merah dan putih.
Namun, hal itu bukanlah suatu kesengajaan.
Netizen lain menjelaskan penampakan 'merah dan putih' pada bendera Jerman lantaran light (pencahayaan) warna kuning di bendera kurang tajam.
Alhasil, warna kuning tadi terlihat seperti warna putih.
(Baca juga: Deretan Mantan Raditya Dika yang Mungkin Belum Kamu Tau, Sipa Saja Ya?)
Begitu juga warna hitam terlihat menyatu dengan background infografis.
Nah, agar warna hitam, merah dan kuning pada bendera Jerman terlihat benar, disarankan untuk mengaktifkan mode baca.
"ma'af itu hitam merah kuning tp ligth nya kurang tajem jd demikian namun kl hp anda mode baca aktif (diaktifkn) maka sm tetap hitam merah kuning hehehe," tulis @99Angger.
"ohiya bener baru ketara pas buka di laptop.. ada itemnya. temp warnanya ini, buat kuning jadi putih," tulis @_memeed.
(Baca juga: Tunda Bulan Madu, Lee Jeong Hoon Malah Ajak Moa Pulang Kampung ke Korea Selatan)
Terkait korupsi, mantan Wali Kota Solo ini, dalam postinganya, mengibaratkan regulasi seperti pisau bermata dua.
Jokowi juga mengajak masyarakat agar menjauhkan keluarga dari harta hasil korupsi.
"Regulasi itu pisau bermata dua. Setiap aturan, izin, dan persyaratan mempunyai potensi untuk bisa menjadi objek transaksi dan korupsi. Kita lakukan deregulasi untuk mencegahnya. Jauhkan keluarga kita dari harta hasil korupsi. Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia 9 Desember -Jkw," tulis Jokowi di akun resminya, Senin (11/12/2017).
Dari infografis yang terdapat dalam foto, Indonesia dan Swiss terlihat berada di rangking tertinggi.
Indonesia dan Swiss memperoleh nilai 80. Diikuti India dengan nilai 73, Luksemburg 68.
Masih tentang korupsi, netizen mengusulkan agar dibuatkan penghargaan Daerah Terbersih Korupsi.
Hal ini dianggap akan memotivasi pemimpin daerah agar bisa bergaya hidup anti korupsi.
Ada yang meminta koruptor dihukum seberat-beratnya.
"Usul pak: 1-diberikan penghargaan Daerah Terbersih Korupsi, jd pimpinan daerah, pejabat jg rakyat termotivasi u/miliki gaya hidup anti korupsi. Tim penilai @KPK_RI 2-Hrs gencar promosikan gerakan anti korupsi (iklan TV, duta korupsi, hotline aduan masyarakat)," tulis @cellirossa.
"Hukum koruptor seberat2nya," tulis @verinaRahmaa.
"Hukuman untuk koruptor masih trlalu ringan. Rasa jera tdk ernah ada, apa lagi dg pengacaranya yg ngotot belainnya, kami orang kecil hanya "nyawang" tak bs apa2, sedang Koruptor pada cari Alibi demi egonya, andai bisa Hukum Mati lebih Pas. #unek_unek," tulis @mas_maja.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Tribun Pontianak dengan judul Jokowi Posting Foto Jadi Pembicara di OECD-Government, Netizen Salfok ke Bendera Jerman. Ada Apa?.
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |