Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati
Grid.ID- Pesta demokrasi telah dilaksanakan oleh seluruh rakyat Indonesia pada 17 April 2019 lalu.
Pasca Pemilu 2019, Capres petahana Joko Widodo tengah berupaya membuka kembali komunikasi dengan Prabowo Subianto yang telah menjadi sahabatnya sejak lama.
Jokowi disebut mengutus Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan untuk menemui sosok pesaingnya pada Pilpres 2019.
Dilansir Grid.ID dari tayangan iNews Siang yang diunggah kanal YouTube Official iNews pada Selasa (23/4/2019), Jokowi berpendapat, komunikasi yang terjalin dengan Prabowo akan berdampak baik untuk masyarakat, bangsa dan negara.
"Iya kan ini kita sebetulnya ingin membuka ruang komunikasi," ungkap Jokowi.
"Pak Prabowo kan juga sahabat baik saya sudah lama, jadi kalau ada proses komunikasi kan akan sangat baik," tuturnya.
"Baik untuk masyarakat, baik untuk pendidikan politik kita semuanya, dan juga untuk bangsa dan negara kita ini," sambungnya.
Sejak pertemuan terakhir pada debat final yang berlangsung pada 13 April 2019 lalu, Jokowi mengaku belum lagi berkomunikasi dengan Prabowo.
Baca Juga : Intip Penampilan Lawas Selvi Ananda, Menantu Presiden Jokowi Sebelum Putuskan untuk Pindah Agama
"Sampai saat ini pernah menelfon atau bertemu langsung pak setelah debat terakhir?" tanya Ariyo Ardi.
"Belum, belum belum. Nah itu salah satunya saya mengutus Pak Luhut untuk itu (membuka ruang komunikasi)," jawab Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang selama ini terpecah karena pilihan 01 ataupun 02, untuk kembali bersatu dan saling berangkulan.
Presiden Ke-7 Republik Indonesia ini meminta untuk menghapus istilah 'Cebong', 'Kampret' maupun 01 dan 02.
"Kehendak rakyat sudah ditentukan di 17 April kemarin, di hari pencoblosan sudah."
"Setelah itu sudahlah nggak usah ada lagi istilah 'Cebong', 'Kampret', Stop! Sudah nggak ada lagi," ucap Jokowi dengan tegas.
"Kita kembali lagi berangkulan, sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Nggak ada lagi namanya 01, 02, sudah," imbuhnya.
Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali pada Sila ke-3 Pancasila.
"Maunya berapa pak?" tanya Ariyo Ardi.
"Ya, 1, 2 nggak ada. Yang ada 1+2, yang ada itu," jawab Jokowi.
"Tiga? Artinya?" perjelas Ariyo Ardi.
"Berarti tiga, (artinya) ya itu Sila Ketiga Pancasila 'Persatuan Indonesia'. Itu yang harus diutamakan," tandas Jokowi.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Asri Sulistyowati |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |