Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Lukman Sardi ikut serta bermain peran di film 27 Steps of May yang akan tayang 27 April 2019 mendatang di bioskop-bioskop tanah air.
Film ini bercerita tentang seorang gadis bernama May (Raihaanun) yang mengalami trauma mendalam lantaran mengalami pemerkosaan oleh beberapa orang.
Lukman Sardi berperan sebagai ayah May di film ini, di mana dirinya tampak berusaha merawat May yang mogok bicara dan menutup diri dari dunia luar.
Baca Juga : Intip Perubahan Raihaanun Saat Gala Premiere 27 Steps of May, Seksi dan Memukau!
Sebagai seorang ayah di kehidupan nyata dan kehidupan sehari-hari, Lukman Sardi mengungkapkan di zaman perkembangan teknologi saat ini, kekerasan lebih mudah terjadi.
"Zaman sekarang itu bisa terjadi, apalagi melalui sosial media," ungkap Lukman Sardi saat ditemui Grid.ID di kawasan Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2019).
"Bukan hanya sekadar ia menjadi korban kekerasan, tetapi melalui sosial media bisa juga membuat anak melakukan kekerasan," paparnya.
Untuk mencegah hal ini terjadi kepada anak-anaknya, lelaki berusia 47 tahun ini sangat mengawasi dan mengatur anak-anaknya secara ketat tanpa membatasi kreatifitas mereka.
Misalnya saja dalam mengakses apapun dari internet dan mengawasi tontonan sang anak.
"Di mana lebih suka sistem kontrol sih, tapi ini bukan berarti bikin anak gue gak bisa ngapa-ngapain atau terkekang," ungkap Lukman.
"Banyak hal yang bisa kita lakukan, salah satunya memprotect hal-hal yang akan ditonton anak-anak. Apapun yang ingin ia tonton, tidak akan ada di handphone."
"Semuanya harus ditonton lewat layar televisi di ruang keluarga," jelas Lukman Sardi.
"Jadi kita bisa melihat apa saja yang anak-anak tonton, atau mengunggah aplikasi apa, itu connect ke family link, jadi harus minta izin kita dulu."
"Dia harus menulis password dan connect-nya cuma bisa pakai password yang kita punya."
"Kalau misalnya kita lihat, oh ini gak bagus, ya gak akan kita kasih."
"Kalau kita lihat bagus, ya kita kasih passwordnya ke dia baru dia bisa masuk. Jadi memang hal-hal itu yang gue lakukan termasuk pendekatan secara ngobrol," cerita Lukman Sardi.
Selain itu, Lukman Sardi selalu memberi arahan dan meluangkan waktu hanya untuk sekedar mengobrol kepada sang anak, salah satunya mengenai bahaya kekerasan.
Hal tersebut lantaran Lukman Sardi ingin anak-anaknya lebih terbuka dan menceritakan segala hal padanya.
"Gue selalu memberikan pemahaman bahwa kekerasan itu bukan sesuatu yang bagus."
"Mereka ga muncul sebagai orang-orang yang seperti itu kalau gue lihat karena gue selalu bicara karena gue selalu punya momen yang banyak," jelasnya.
"Kalau gue punya waktu tuh, gue lebih banyak ngobrol sama mereka, main sama mereka, sehingga mereka juga punya kedekatan sama gue."
"Jadi mereka tidak mencari hal-hal di luar pada saat anak merasa bebas ngomong apapun sama keluarga, dengan bapak dan ibunya dia nggak akan mencari itu di luar."
"Jadi, gue biasakan mereka sangat terbuka sama gue, jadi apapun gue tahu sehingga kita bisa diskusi," ungkap Lukman Sardi.
Lukman Sardi ingin anak-anaknya mengetahui hal-hal yang berdampak negatif melalui dirinya, dibanding mencoba mencari tahu sendiri dan kemudian salah.
Baca Juga : Demi Totalitas Peran di Film Action Terbarunya, Cinta Laura Belajar Silat
"Biasanya kan orangtua cuman ngomong nggak boleh, tapi anak itu nggak tau reason-nya apa kenapa nggak boleh," ungkap Lukman Sardi.
"Akhirnya dia mencari tau dari luar, yang belum tentu bener juga," lanjutnya.
"Yang gue lakukan adalah, pada saat gue bilang tidak boleh, karena apa gue jelasin."
"Jadi, sehingga mereka paham mengerti, oh gue nggak boleh begini karena begini," tutup Lukman Sardi. (*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |