Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Inilah mimpi seburuk-buruknya mimpi yang pasti akan menghantui wali murid.
Tidak tanggung-tanggung, ada puluhan bocah SD melakukan aksi bully yang luar biasa kejam.
Bila berani bilang, inilah aksi bully paling kolosal.
Pelakunya adalah seorang bocah satu sekolahan.
(Baca juga: VIDEO VIRAL! Riangnya Anak Kecil Berjoget Menikmati Alunan Musik, Orang Dewasa Wajib Belajar Banyak Nih)
Dan yang jadi korban, hanya seorang bocah cilik.
Keriuhan aksi pem-bully-an ini luar bisa membisingkan telinga.
Ini suara-suara murni, keasyikan para bocah SD menyiksa temannya sendiri.
Bila kejadian-kejadian sebelumnya tidak lebih dari 5 atau 6 pelakunya, maka kali ini jumlahnya puluhan.
(Baca juga: Pria Ini Punya Level Setara Osama bin Laden, Sama-Sama Jadi Buronan, Sosok yang Paling Dicari Komunitas Fotografi)
Tubuh korban bertubi-tubi dihujani pukulan seribu bayangan.
Kaki tanpa sepatu ditarik seanaknya saja.
Badannya dilompati begitu hina, seperti sengaja memberi penegasan, "Aku sedang melecehkanmu, kawan."
Bocah malang ini hanya bisa terbaring penuh kekalahan.
(Baca juga: VIDEO VIRAL! Riangnya Anak Kecil Berjoget Menikmati Alunan Musik, Orang Dewasa Wajib Belajar Banyak Nih)
Hanya deru tangisan dan sorot mata penuh penyesalan yang nampak.
Dari video keji ini kemudian muncul pertanyaan.
Di manakah para guru saat kejadian ini tersaji begitu keji?
Tidak kuasa menahan sedih, akun Facebook bernama Yuni Rusmini membagikan video ini pada hari jumat (15/12/2017) jam 11.36 menjelang siang.
(Baca juga: Video: 'Allahu Akbar, Ya Allah,' Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Bayi Tenggelam di Dasar Sungai)
Berdasarkan keterangan, tindakan keji ini terjadi di sebuah SD di Desa Lebung Gajah, Kecamatan Tulung Selapan, Sumatera Selatan.
Sekolah mungkin dianggap banyak orang dapat membuat manusia lebih beradab.
Sayangnya, dalam video berikut ini tidak terlihat adanya keberadaban dan terdidiknya seorang manusia.
Peringatan! Video di bawah ini mengandung unsur kekerasan.(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |