Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID – Jepang merupakan negara yang dikenal rawan gempa bumi.
Hal ini terjadi karena secara geografis Jepang terletak di daerah pertemuan tiga lempeng tektonik yang sangat aktif, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Filipina dan lempeng pasifik.
Ketiga lempeng itu disebut dengan Ring of Fire (Cincin Api Pasifik) karena banyak gunung berapi yang masih aktif di wilayah tersebut.
Semenjak terjadinya gempa dan tsunami yang dahsyat pada tahun 2011 lalu, Pemerintah Jepang semakin gencar melakukan pelatihan simulasi gempa di sekolah-sekolah.
(BACA: Setahun Pasca Melahirkan, Ririn Ekawati Masih Merasa Gendut)
Salah satunya adalah pelatihan yang kerap dilakukan di sekolah-sekolah dasar yang ada di Jepang.
Dilansir Grid.ID dari web-japan.org, simulasi yang dilakukan dibagi menjadi dua berdasarkan situasinya.
1. Simulasi di dalam kelas
Jika gempa terjadi di dalam kelas, langkah pertama yang dilakukan adalah berlindung di bawah meja belajar masing-masing.
Lalu mereka akan berpegangan pada kaki meja masing-masing.
Setelah itu sensei (guru) akan memimpin mereka untuk keluar bangunan serta memastikan bahwa semua anak aman dan selamat.
2. Simulasi di lapangan
Ketika gempa terjadi pada saat anak-anak ada di lapangan, mereka diajari untuk berkumpul di tengah lapangan dan menjauh dari bangunan sekolah.
Selain kedua simulasi di atas anak-anak juga diajarkan untuk tidak pulang sendirian ketika terjadi gempa.
Anak-anak harus tetap tinggal di sekolah sampai ada pihak keluarga yang menjemput ke sekolah. (*)
Sahabat Ungkap Keinginan Terakhir Kim Sae Ron sebelum Meninggal Dunia, Berencana Lakukan Ini
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |