Mereka bergerak sangat cepat seperti tupai dan sangat sulit untuk menyusul mereka.
Mereka menghindari masyarakat dan jika didekati akan menyeringai memamerkan giginya.
Diketahui pendengaran mereka juga sangat kuat dan dapat mencium daging dari jarak yang sangat jauh.
Tak hanya itu, sementara mereka tak dapat melihat dengan baik di siang hari, tapi mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik pada waktu malam.
Baca Juga : Sebuah Keajaiban, Anak 4 Tahun ini Berhasil Sembuh dari Kanker Langka Stadium 4
Pada September 1921, kedua gadis itu jatuh sakit, dan Amala, yang lebih muda, meninggal.
Nyonya Singh kemudian merawat Kamala sebisa mungkin dan membuatnya belajar menjadi manusia.
Setelah lima tahun di panti asuhan, Kamala mulai menunjukkan fungsi intelektual.
Dia tahu beberapa nama bayi yang disimpan di panti, mengerti konsep warna, menerima makanan hanya dari piringnya, dan mengenali gelasnya sendiri.
Kamala juga belajar banyak tentang bahasa untuk berkata-kata.
Kemudian pada 1928 datanglah undangan dari Psychological Society of New York yang ingin mengekspos Kamala ke publik.
Namun Kamala menjadi lemah karena itu, kesehatannya menurun sepanjang tahun dan kemudian meninggal pada November 1929. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Amala dan Kamala: Kisah Dua Gadis India yang Dibesarkan oleh Induk Serigala “
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |